Berita Luar Negeri

India Ciptakan Chip dari Kotoran Sapi, Klaim Mampu Tangkal Radiasi Ponsel yang Berbahaya

Kepala badan pemerintahan daerah di bidang peternakan telah meluncurkan sebuah chip atau kepingan yang terbuat dari kotoran sapi

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
https://www.dailymail.co.uk
Ilustrasi - Orang Hindu di India mengklaim bahwa meminum urine sapi segar dapat membantu menyembuhkan semua penyakit. 

SERMBINEWS.COM - Kepala badan pemerintahan daerah di bidang peternakan telah meluncurkan sebuah chip atau kepingan yang terbuat dari kotoran sapi.

Chip yang terbuat kotoran sapi itu diklaim dapat mengurangi paparan radiasi dari ponsel.

Chairman Rashtriya Kamdhenu Aayog, Vallabhbhai Kathiria memamerkan chip tersebut saat meluncurkan "Kamdhenu Deepawali Abhiyan".

Itu adalah sebuah kampanye untuk mempromosikan produk yang terbuat dari kotoran sapi.

Chairman Rashtriya Kamdhenu Aayog, Vallabhbhai Kathiria menunjukkan Chip berbasis kotoran sapi kepada awak media di New Delhi pada 12 Oktober 2020
Chairman Rashtriya Kamdhenu Aayog, Vallabhbhai Kathiria menunjukkan Chip atau kepingan yang terbuat kotoran sapi kepada awak media di New Delhi pada 12 Oktober 2020 (PTI)

Orang-orang India memiliki kepercayaan bahwa, kotoran sapi memiliki manfaat yang luar biasa dan juga digunakan sebagai obat.

“Kotoran sapi itu anti radiasi. Jika Anda membawa pulang ini dan meletakkannya pada telepon Anda, itu (telepon) akan menjadi bebas radiasi, ”kata Kathiria, dikutip dari Hindustan Times, Kamis (15/10/2020).

Ia juga memamerkan produk tersebut kepada wartawan dalam konferensi pers pada hari Senin (12/10/2020) malam.

Baca juga: 3 Tenaga Kesehatan yang Dilumuri Kotoran Manusia Dapat Ancaman, Korban Lapor Polisi

Baca juga: Kisah Ibu dan Anak Disabilitas Tak Keluar Sejak Ayah Meninggal, Kamar Dipenuhi Kotoran dan Sampah

Rashtriya Kamdhenu Aayog adalah sebuah badan di bawah naungan Kementerian Perikanan, Peternakan dan Peternakan India.

Badan itu didirikan oleh pemerintah Narendra Modi untuk melakukan konservasi, perlindungan dan pengembangan sapi dan keturunannya (kotoran dan urin).

Kathiria mengatakan, chip tersebut tidak disertifikasi oleh badan ilmiah mana pun, tetapi telah diuji di laboratorium.

“Anda bisa menguji keefektifannya di laboratorium manapun dan bahkan di perguruan tinggi,” katanya.

Baca juga: Awas Berbahaya, Microsleep Bisa Beresiko Merenggang Nyawa, Ini Cara Pencegahannya

Dia menambahkan, sudah lebih dari 500 'gaushalas' atau tempat penampungan sapi, membuat chip anti-radiasi semacam ini.

Para ilmuwan mengatakan bahwa tes ilmiah yang ketat, termasuk tinjauan sejawat, akan diperlukan untuk menunjukkan kualitas seperti kapasitas penyerapan radiasi dari kotoran sapi.

"Saya tidak tahu apa-apa tentang ini, tetapi klaim apa pun harus lulus tes ilmiah yang ketat berdasarkan fakta, apakah itu serpihan kotoran sapi atau vaksin Corona," kata Samir Brahmachari.

Baca juga: Iseng Jual Kotoran Singa, Kelompok Sirkus yang Nyaris Bangkrut Ini Tak Menyangka Dagangannya Laris

Baca juga: Cegah Pencurian, Toko Sepeda di Jepang Desain Stiker Kreatif Mirip Kotoran Burung

Samir Brahmachari adalah ahli biofisika dan mantan direktur jenderal Dewan Riset Ilmiah dan Industri India terkemuka.

Sapi dipuja oleh banyak umat Hindu, dan beberapa percaya produk turunanya, seperti urin dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.

Beberapa kegunaan kotoran sapi memang telah terbukti secara ilmiah dapat digunakan.

Misalnya, kotoran sapi dapat diolah secara alami untuk menghilangkan metana, gas rumah kaca, menurut Badan Perlindungan Lingkungan AS.

Namun, banyak klaim mengenai kotoran dan urin sapi tetap belum teruji oleh standar sains modern.

Pada bulan Februari 2020, seorang Politisi India, Suman Haripriya, membuat pernyataan aneh yang menyarankan orang untuk menggunakan kencing (urin) sapi dan kotorannya untuk mengobati virus Corona.

Klaimnya itu ia sampaikan pada hari Senin (2/3/2020).

Baca juga: Unik bin Aneh, Wanita Ini Simpan Semua Nyamuk yang Dibunuh, Tulis Angka 1 dan Seterusnya

"Virus Corona adalah penyakit yang ditularkan melalui udara dan dapat disembuhkan dengan menggunakan 'gaumutra' (urin sapi) dan ‘gobar’ (kotoran sapi)," kata Haripriya.

Suman Haripriya bahkan pernah mengatakan bahwa 'hawan' (mengucapkan doa kepada dewa di depan api), menggunakan kotoran sapi untuk membersihkan udara Wuhan dan China.

Suman Haripriya bersama pemerintahannya akan mencoba lakukan itu di wilayah Assam, timur laut India.

"Air kencing sapi dan kotoran sapi memiliki banyak sifat obat yang dapat meyembuhkan penyakit,” kata Haripriya.

Baca juga: Menteri Perempuan Ini Mengaku Lahir di Kotoran Sapi, Yakin Kebal dari Virus Corona

Baca juga: Menjijikkan, Pabrik Roti Ini Gunakan Air dari Toilet, Tempat Penyimpanan Dipenuhi Kotoran Tikus

Suman Haripriya membuat Majelis Assam tercengang dengan komentarnya ketika diskusi tentang penyelundupan ternak ke Bangladesh.

Suman Haripriya, yang mencatat beberapa manfaat kotoran sapi, mengatakan bahwa kanker juga dapat disembuhkan dengan menggunakannya sebagai obat.

"Kanker juga dapat disembuhkan dengan menggunakan urin sapi, kotoran sapi. virus Corona adalah penyakit di udara dan juga dapat disembuhkan," katanya.

Baca juga: China Langsung Kirim Angkatan Udara, Gara-gara Kapal Perusak USS Barry Transit di Selat Taiwan

Suman Haripriya lebih lanjut mengatakan, "Kita dapat menggunakan obat alternatif untuk menyembuhkan kanker.

Di rumah sakit Ayurvedic di Gujarat kotoran sapi diterapkan pada pasien kanker,” katanya

“Mereka diberi panchamrit yang dibuat dari urin sapi dan mendapatkan banyak kesuksesan. Banyak tempat penampungan sapi telah menggunakannya," lanjutnya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Baca juga: Terbukti LGBT, Prajurit TNI Praka PW Berhubungan dengan Tiga Anggota, Dipecat dan Dipenjara Setahun

Baca juga: Rangga Disuruh Lari tapi Lawan Pemerkosa Ibunya hingga Ia Meninggal, Warganet: Pahlawan Cilik

Baca juga: Dibunuh saat Tolong Ibunya Hendak Diperkosa, Nama Dek Rangga Trending, Warganet: Syurga Menantimu

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved