Ibu Muda Diperkosa

Penyidik Polres Langsa Mulai Berkaskan Kasus Pembunuhan Anak di Bawah Umur dan Rudapaksa Ibu Muda

Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Langsa kini masih melakukan pemberkasan perkara tindak pidana pembunuhan anak dibawah umur...

Penulis: Zubir | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Tersangka Samsul Bahri, dipapah petugas kepolisian dari kursi rodanya pada konfrensi pers di halaman Mapolres Langsa, Selasa (13/10/2020) lalu. 

 

 

Laporan Zubir | Langsa

SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Langsa kini masih melakukan pemberkasan perkara tindak pidana pembunuhan anak dibawah umur, Rg (10) dan rudapaksa (pemerkosaan) ibu korban, DN (28).

Dengan tersangka tunggal, Samsul Bahri (41) warga di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, juga merupakan residivis kasus pembunuhan sekitar tahun 2005 silam di Provinsi Riau dengan vonis seumur hidup.

Tersangka sadis ini diketahui baru bebas dari Lapas Kelas I Tanjung Kusta Medan, April 2020 lalu karena memperoleh asimilasi program covid-19 Kemenkumham RI.

Sebelum menghirup udara bebas, tersangka Samsul Bahri Ini ternyata mendapat grasi Presiden, sehingga hukumannya dari seumur hidup menjadi 20 tahun.

Kapolres Langsa, AKBP Giyarto SH SIK, melalui Kasat Reskrim, Iptu Arief Sukmo Wibowo SIK, Jumat (16/10/2020), mengatakan, saat ini penyidik sedang melakukan pemberkasan perkara tindak pidana pembunuhan anak dibawah umur, Rg (10) dan rudapaksa ibu korban, Dn (28), yang terjadi pada Sabtu (10/10/2020) lalu di Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur.

Baca juga: KPK Tinjau Ulang Rencana Pengadaan Mobil Dinas Untuk Pimpinan Setelah Dikritik 

Baca juga: Marah Setelah Dikritik, Cina Minta Pabrik Kapasnya Tidak Lagi Beli Bahan Baku dari Australia

Baca juga: Latihan Militer China Meningkat di Pulau-pulau Sekitar Taiwan

"Saat ini sudah ada 7 saksi yang kita ambil keterangannya termasuk korban DN," ujar Kasat Reskrim, Itu Arief S Sukmo, saat menggelar konfrensi pers tindak pidana tersebut, pada Selasa (13/10/2020) lalu dengan menghadirkan tersangka Samsul Bahri, di halaman Mapolres Langs.

Saat konfrensi pers itu, Iptu Arief S Wibowo SIK, menjelaskan, Ancaman hukuman dikenakan kepada tersangka Samsul Bahri, Pasal 338 Jo 340 Jo 285 Jo 351 Ayat (2) KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.

Dan atau Pasal 80 Undang-undang nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan anak dengan ancaman maksimal 10 tahun.

"Nanti bagaimana ketentuan penerapan pasal terhadap tersangka, kita akan berkoordinasi dengan pihak kejaksaan," sebut Kasat Reskrim pada saat itu.

Seperti dilaporkan sebelumnya, Polisi terpaksa melepaskan tembakan untuk melumpuhkan Samsul Bahri (41), pria lajang tersangka pelaku pembunuhan bocah Rg (10) dan pemerkosa ibu si anak, Dn (36).

Dibantu ratusan warga, polisi berhasil menangkap pelaku di tempat persembunyiannya, Minggu (11/10/2020).

Baca juga: Fakta Siswi SMK Diperkosa dan Dibunuh Paman, Bercak Darah di Celana Korban hingga Pelaku Ditangkap

Baca juga: Positif Terjangkit Covid-19, Valentino Rossi: Saya Sangat Kecewa tak Bisa Balapan di Aragon

Tersangka S merupakan warga salah satu gampong dalam Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur. Ia ditangkap di hutan sekitar lapangan sepak bola kampung tersebut, sekitar pukul 09.00 WIB.

“Dia bersembunyi di bawah pohon besar,” kata Kapolres Langsa, AKBP Giyarto SH SIK, melalui Kasat Reskrim, Iptu Arief S Wibowo, kepada Serambi saat itu.

Arief mengatakan, saat ditangkap, tersangka tidak memakai baju, hanya menggunakan jelana jeans warna biru, dan memegang senjata tajam jenis samurai. Saat dilakukan penangkapan oleh polisi yang dibantu masyarakat, tersangka S sempat melakukan perlawanan.

"Sehingga petugas beberapa kali memberikan tembakan peringatan ke atas agar pelaku menyerahkan diri kepada pihak kepolisian," ujar Kasat Reskrim.

Tersangka kemudian berhasil dilumpuhkan. Tetapi saat akan dibawa ke Mapolres langsa, pelaku kembali memberikan perlawanan sehingga polisi mengambil tindakan tegas dengan menembak bagian betis sebanyak tiga kali.

Baca juga: Fakta Siswi SMK Diperkosa dan Dibunuh Paman, Bercak Darah di Celana Korban hingga Pelaku Ditangkap

Baca juga: DPRK Banda Aceh Gelar RDPU Qanun Parkir secara Virtual

 "Untuk saat ini pelaku bersama dengan barang bukti telah kita amankan di Mapolres Langsa untuk dilakukan penyidikan," sebut Kasat Reskrim.

Tersangka diburu aparat sejak Sabtu (10/10/2020), beberapa saat setelah melakukan tiga kejahatan: memerkosa istri orang, membunuh anaknya yang berusaha menyelamatkan ibunya dari tindak perkosaan, dan membawa lari mayat si anak.

Perbuatan pelaku itu ternyata membuat geram warga setempat. Ratusan warga dari sejumlah gampong di wilayah Kecamatan Birem Bayeun, sejak Sabtu hingga Minggu lalu ikut membantu aparat mencari pelaku.

Pagi Minggu (11/10/2020), masyarakat dengan bersenjatakan kayu bahkan melakukan apel bersama polisi pada pagi sebelum membantu mengepung tersangka di tempat persembunyiannya.

Peristiwa memilukan itu menimpa ibu muda dan putranya terjadi di rumah korban yang agak jauh dari rumah penduduk lainnya, di salah satu gampong dalam Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, Sabtu (10/10/2020) menjelang subuh.

Saat peristiwa itu terjadi, suami korban tak berada di rumah. Dia sedang mencari ikan dan udang di sungai untuk menafkahi keluarganya. Keluarga ini terbilang miskin. Tinggalnya pun di rumah papan.

Kondisi rumah yang papannya sudah lapuk, memudahkan tersangka menerobos masuk.

Tersangka juga membawa parang saat masuk rumah. Dengan alat itulah dia ancam Dn yang hendak dia gagahi supaya tidak berteriak.

Tapi pemberontakan Dn membuat anaknya Rg terjaga dari tidurnya. Insting si anak mengharuskannya untuk membela ibunya.

Baca juga: Seorang Ibu Tewas Setelah Makan Racun Tikus, Diduga Stres Usai Melahirkan

Baca juga: Marah Setelah Dikritik, Cina Minta Pabrik Kapasnya Tidak Lagi Beli Bahan Baku dari Australia

Namun, tersangka lebih duluan membacok anak itu di dada dan perutnya. Hal ini sesuai pengakuan korban Dn kepada polisi.

Setelah memuaskan nafsu bejatnya itu kepada Dn, pelaku memasukkan jasad Rg ke dalam karung dan dibawa ke arah sungai.

Sementara Dn berhasil melepas ikatan di tangannya dan kabur mencari pertolongan ke permukiman warga.

Tetapi saat aparat bersama warga datang ke lokasi sekitar sungai, jasad bocah kelas 3 SD itu sudah tidak ada lagi, demikian juga dengan pelaku.(*)

Baca juga: VIDEO - Viral Pengantin Disebut Jadi Babu Saat Pernikahan, Angkat Piring Kotor Hingga Kaki Berlumpur

Baca juga: Lahan Kebun di Perbukitan Paya Cut Peusangan Bireuen Terbakar, Begini Kronologinya

Baca juga: Pasukan PBB Asal Aceh Pulang, Misi Perdamaian di Republik Afrika Tengah Selesai

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved