Internasional
Sejarah Berdarah Pemberontakan ETA di Spanyol dan Prancis: 853 Pembunuhan Dalam 60 Tahun Kekerasan
Kelompok militan separatis Basque yang sekarang sudah tidak ada, ETA, dibentuk lebih dari enam dekade lalu untuk mencoba membentuk negara merdeka
Tak lama kemudian, organisasi tersebut menculik Miguel Ángel Blanco, seorang anggota dewan konservatif muda di kota Ermua.
Membunuhnya setelah pemerintah menolak memenuhi tenggat waktu 48 jam untuk memindahkan semua militan ETA yang ditahan ke penjara di wilayah Basque.
Protes yang meluas setelah pembunuhan Blanco dianggap sebagai titik kritis dalam menentang ETA.
Tahun 1998:
Gencatan senjata ETA baru sebelum pemilihan daerah berakhir pada tahun berikutnya setelah dialog yang gagal dengan pemerintah konservatif José María Aznar.
Tahun 2000:
Sel ETA menembak dan membunuh mantan Menteri Kesehatan Sosialis Ernest Lluch di Barcelona.
Tahun 2002:
Urrutikoetxea bersembunyi setelah Mahkamah Agung Spanyol memanggilnya karena dugaan keterlibatannya dalam serangan bom tahun 1987 di Zaragoza.
Baca juga: Badan HAM PBB Tuduh Korea Utara Perlakukan Tahanan Seperti Binatang
Tahun 2005-2006:
Urrutikoetxea adalah salah satu negosiator yang bertemu dengan utusan pemerintah Spanyol untuk melakukan pembicaraan guna mencoba mengakhiri kegiatan kelompok tersebut.
Gencatan senjata ketiga diumumkan sementara politisi Basque mengadakan negosiasi perdamaian rahasia yang melibatkan masa depan militan Basque yang dipenjara.
ETA memecahkan gencatan senjata dengan pemboman mobil di garasi parkir di bandara internasional Madrid, menewaskan dua warga Ekuador.
Tahun 2010:
Seorang polisi Prancis, Jean-Serge Nérin, ditembak mati di dekat Paris oleh militan yang melarikan diri setelah perampokan mobil, menjadi korban fatal terakhir ETA.