Internasional

Polisi Prancis Buru Jaringan Teroris, Setelah Pemenggalan Kepala Guru Sejarah

Polisi Prancis telah melakukan serangkaian penggerebekan menargetkan jaringan teroris.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Anne-Christine POUJOULAT
Polisi bersenjata menjaga sekolah menengah Bois d'Aulne, tempat warga memberikan penghormatan kepada guru sejarah yang dipenggal kepalanya di Paris, Prancis, Senin (19/10/2020). 

SERAMBINEWS.COM, PARIS - Polisi Prancis telah melakukan serangkaian penggerebekan menargetkan jaringan teroris.

Hanya tiga hari setelah pemenggalan kepala seorang guru sejarah yang telah menunjukkan kepada murid-muridnya sebuah kartun Nabi Muhammad.

Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin berjanji tidak akan ada jeda satu menit pun bagi musuh-musuh Republik ini, lansir AFP, Selasa (20/10/2020).

Puluhan ribu orang mengambil bagian dalam aksi unjuk rasa di seluruh negeri pada Minggu (18/10/2020) untuk menghormati guru Samuel Paty dan membela kebebasan berekspresi.

Unjuk rasa diam-diam direncanakan pada Selasa (20/10/2020) malam, serta upacara Rabu (21/10/2020) di Sorbonne yang dihadiri oleh Presiden Emmanuel Macron.

Baca juga: Sejarah Berdarah Pemberontakan ETA di Spanyol dan Prancis: 853 Pembunuhan Dalam 60 Tahun Kekerasan

Lima belas orang telah ditahan sejauh ini, termasuk empat murid yang mungkin telah membantu si pembunuh.

Seorang pria berusia 18 tahun asal Chechnya yang dibunuh oleh polisi untuk mengidentifikasi guru tersebut sebagai imbalan pembayaran.

Penegak hukum melakukan 40 penggerebekan pada Senin (19/102020), sebagian besar di sekitar Paris, dengan banyak lagi yang direncanakan.

"Kami ingin mengganggu dan menggoyahkan gerakan ini dengan cara yang sangat ditentukan," kata satu sumber kementerian.

Darmanin mengatakan pemerintah juga akan memperketat cengkeramannya pada lembaga dan badan amal yang diduga memiliki hubungan dengan jaringan Islam.

Paty (47) diserang dalam perjalanan pulang dari sekolah menengah pertama tempat dia mengajar di Conflans-Sainte-Honorine, 40 kilometer (25 mil) baratlaut Paris.

Baca juga: Guru Sejarah Tunjukkan Karikatur Nabi, Remaja Chechnya Jadi Tersangka Pemenggalan Guru di Prancis

Seorang saksi mata, yang hanya memberikan nama depannya Stephane kepada saluran berita LCI, mengatakan berada di dekatnya ketika serangan barbar terjadi, berlindung bersama anak-anaknya.

"Kami tidak tahu apa yang terjadi. Di depan rumah kami ada seorang pria yang dipenggal," katanya, seraya menambahkan bahwa kemudian melihat penyerang mengambil gambar.

Foto guru dan pesan yang mengakui pembunuhannya ditemukan di ponsel pembunuhnya, Abdullakh Anzorov, yang tiba di Prancis bersama keluarganya dari wilayah Chechnya yang mayoritas Muslim di Rusia lebih dari satu dekade lalu.

Empat anggota keluarga pembunuh termasuk di antara mereka yang ditahan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved