Kawal Kunjungan Kerja Presiden Jokowi, Lima Anggota Polda Sulawesi Tenggara Terlibat Kecelakaan
Kawal Kunjungan Kerja Presiden Jokowi, Lima Anggota Polda Sulawesi Tenggara Terlibat Kecelakaan
SERAMBINEWS.COM - Sebanyak lima anggota Direktorat Pengamanan Obyek Vital (Ditpam Obvit) Polda Sulawesi Tenggara terlibat kecelakaan saat mengawal kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Kabupaten Bombana.
Peristiwa naas itu terjadi di dekat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kecamatan Wolasi, Kabupaten Konawe Selatan, pada Rabu, 21 Oktober 2020 sekitar pukul 11.30 Wita.
"Benar telah terjadi laka lantas personel Pam Obvit yang berangkat BKO (Bawah Komando Operasi) Pam Kunker RI 1, terdiri dari lima personel. Mereka berangkat siang setelah gladi di lapangan Haluoleo," kata Pelaksana Harian Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sultra, Kombes Pol La Ode Proyek saat dihubungi, Jumat (23/10/2020).
Dia menuturkan, kronologis kejadian berawal saat adanya kecelakaan beruntun yang melibatkan empat kendaraan.
Tiba-tiba datang kendaraan dinas polisi jenis Triton dari arah berlawanan.
Baca juga: Pedagang Mainan Bayar Pajak Dengan Uang Receh: Tolong Pejabat Jangan Disalahgunakan
Karena menghindari tabrakan tersebut, sopir mobil Triton banting setir ke kanan dan seketika mobil tersebut masuk ke jurang sedalam kurang lebih lima.
"Kendaraan yang terlibat laka lantas itu adalah mobil dinas Ditpam Obvit jenis Triton.
Mobil itu membawa peralatan security door dan metal detector yang akan diperbantukan ke Polres Bombana dalam rangka mengamankan kunker Presiden Jokowi di sana," terangnya.
Baca juga: PM Muhyiddin Yassin Minta Raja Malaysia Umumkan Keadaan Darurat
Beruntung kecelakaan tersebut tidak menimbulkan jiwa.
"Anggota sehat dan tetap melanjutkan perjalanan menuju Bombana dengan mobil lain.
Mobil yang alami kecelakaan itu merupakan mobil lapangan," ujarnya.
Diketahui, Presiden Joko Widodo meninjau lokasi panen tebu sekaligus meresmikan pabrik gula yang berada di Kabupaten Bombana, dalam kunjungan kerjanya ke Sulawesi Tenggara, pada Kamis (22/10/2020).
Pabrik dengan kapasitas produksi yang tergolong besar di Indonesia tersebut dioperasikan oleh PT Prima Alam Gemilang.
Pengoperasiannya diklaim menggunakan teknologi modern yang didukung otomatisasi.
Baca juga: PBNU Berencana Ajukan Uji Materi UU Cipta Kerja Setelah Diteken Jokowi, Ini 8 Poin Sikap PBNU