Iran Tak Masalah Siapa pun yang Menang Pilpres Amerika Serikat 2020: Bukan Urusan Kami

Khamenei menegaskan bahwa Iran tidak masalah apabila Trump menang lagi, atau malah Biden yang menjadi presiden baru AS.

Editor: Amirullah
AFP
Presiden Iran, Hassan Rouhani 

SERAMBINEWS.COM - Pemimpin Tertinggi Iran mengejek Pilpres Amerika pada Selasa (3/11/2020) malam waktu setempat, dalam pidato yang disiarkan di televisi.

Ayatollah Ali Khamenei mengutip klaim tak berdasar Presiden Donald Trump soal pemilu AS saat Teheran tengah memperingati krisis sandera Kedutaan Besar AS 1979.

Khamenei menegaskan bahwa Iran tidak masalah apabila Trump menang lagi, atau malah Biden yang menjadi presiden baru AS.

Selama empat tahun pemerintahan Trump, Iran mendapat tekanan besar darinya.

Trump berhasil melumpuhkan ekonomi Iran dan menghentikan penjualan minyak mentahnya ke luar negeri.

Sementara itu, Biden mengatakan dia akan mempertimbangkan untuk memasukkan kembali kesepakatan nuklir Teheran 2015 dengan kekuatan dunia, memberikan bantuan yang mungkin untuk wilayah Iran yang terkepung.

Baca juga: Pilpres Amerika Serikat: Joe Biden Unggul Sementara 238 Suara Elektoral, Donald Trump 213

Baca juga: Istri Menangis Saat Bagikan Cerita Diceraikan Suami Melalui Pesan WA, Diduga Karena Pelakor

Baca juga: Viral Video Warga Buang Ratusan Botol Air Mineral Produk Prancis, Ada yang Menilai Mubazir

()Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, melambaikan tangan setelah memberikan suaranya pada pemilihan parlemen di tempat pemungutan suara di Teheran. Iran. Jum'at (21/02/2020). Warga Iran mulai memberikan suara dalam pemilihan parlemen yang konservatif diperkirakan akan mendominasi , memanfaatkan kemarahan publik terhadap Presiden konservatif moderat Hassan Rouhani karena ekonomi yang hancur, korupsi dan berbagai krisis. (KHAMENEI.IR/AFP PHOTO/HO/IRANIAN PRESIDENCY) (AFP/-)

"Kalau melihat situasi mereka sendiri, menarik untuk disimak."

"Presiden petahana, yang seharusnya mengadakan pemilu, mengatakan ini adalah pemilu AS yang paling dicurangi sepanjang sejarah," kata Khamenei, dikutip dari Associated Press.

Menurutnya, Trump tidak mempercayai bahwa masing-masing negara bagian AS menjalankan pemungutan suara.

"Siapa yang bilang ini? Presiden duduk yang mengatur pemilihannya sendiri."

"Lawannya mengatakan Trump bermaksud curang secara luas. Ini adalah demokrasi Amerika," tambah Khamenei.

Baca juga: Game Online Makan Korban, Tiga Istri Gugat Suami Gara-gara Habiskan Banyak Uang Beli Chip Domino

Baca juga: Aktor The Rock Unggah Video Bocah Nangis karena Tak Bisa Patahkan Papan, Tersentuh Pemandangan Itu

Menurutnya, apapun hasil pemungutan suara, bukan menjadi urusan Iran.

"(Apapun hasil Pilpres AS) bukan urusan kami, artinya tidak akan memengaruhi kebijakan kami sama sekali."

"Kebijakan kami jelas dan diperhitungkan dengan baik dan orang yang datang dan pergi tidak akan berdampak apa pun."

Sebagai Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei (81) berkuasa atas keputusan akhir semua permasalahan negara.

Dia menyetujui kesepakatan nuklir, membuat Iran setuju untuk membatasi pengayaan uraniumnya dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi.

Baca juga: Pilpres Amerika Serikat: Joe Biden Janjikan Pendukungnya Bakal Menang

Namun, Trump malah mundur dari kesepakatan itu pada 2018 silam.

Dia mengeluhkan bahwa kesepakatan tidak membahas program rudal balistik Iran atau kebijakan regionalnya.

()(COMBO) Kombinasi gambar yang dibuat pada 22 Oktober 2020 ini menunjukkan Presiden AS Donald Trump (kiri) dan kandidat Presiden dari Partai Demokrat dan mantan Wakil Presiden AS Joe Biden saat debat terakhir presiden di Belmont University di Nashville, Tennessee, pada 22 Oktober 2020 . (JIM WATSON, Brendan Smialowski / AFP)

Iran kemudian menarik diri dari semua batasan yang disepakati dengan AS, meskipun Teheran masih mengizinkan inspektur PBB mengakses situs nuklir.

Foto-foto satelit menunjukkan mereka sekarang memulai pekerjaan konstruksi baru di situs nuklir Natanz, yang menjadi sasaran serangan sabotase yang dilaporkan pada Juli.

Khamenei berbicara ketika pandemi virus korona memaksa pihak berwenang untuk membatalkan rencana peringatan pengambilalihan Kedutaan Besar AS di Teheran pada 4 November 1979 silam.

Insiden itu memulai krisis sandera selama 444 hari dan masih memengaruhi hubungan AS-Iran hingga hari ini.

Anti-Amerikanisme tetap menjadi landasan kebijakan Iran, lebih dari empat dekade setelah pengambilalihan.

"Kerajaan seperti itu tidak akan bertahan lama. Jelas bahwa ketika sebuah rezim mencapai titik ini, ia tidak akan hidup lebih lama dan akan dihancurkan," kata Khamenei tentang Amerika.

"Tentu saja, beberapa dari mereka jika mereka menjabat akan menghancurkan Amerika lebih cepat, dan beberapa lainnya jika terpilih akan menyebabkan Amerika dihancurkan sebentar lagi," tambahnya.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Joe Biden atau Donald Trump yang Menang Pilpres AS 2020, Iran Tak Masalah: Bukan Urusan Kami

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved