Berita Bener Meriah
Warga Keluhkan Buruknya Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Samar Kilang, AMBM Akan Laporkan ke Dewan
Buruknya pelayanan kesehatan tersebut disampaikan oleh sejumlah masyarakat Samar Kilang kepada tim AMBM yang melakukan investigasi ke kawasan itu.
Penulis: Budi Fatria | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Budi Fatria | Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Masyarakat di pedalaman Kabupaten Bener Meriah mengeluhkan buruknya pelayanan kesehatan yang sudah berlangsung lama di UPTD Puskesmas Samar Kilang, Kecamatan Syiah Utama.
Buruknya pelayanan kesehatan tersebut disampaikan oleh sejumlah masyarakat Samar Kilang kepada tim Aliansi Masyarakat Bener Meriah (AMBM) yang melakukan investigasi khusus ke kawasan itu.
Salah seorang perwakilan dari Aliansi Masyarakat Bener Meriah (AMBM) yang juga putra Samar Kilang, Sadra Munawar mengatakan, mereka melakukan investigasi setelah mencuat sejumlah permasalahan terkait tidak maksimalnya pelayanan kesehatan di kampung kelahirannya itu.
Disebutkan, tim dari AMBM melakukan investigasi setelah adanyan peristiwa yang menyayat hati, seorang ibu bernama Nurjannah warga Samar Kilang, Kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Meriah, terpaksa melahirkan buah hatinya ditegah jalan saat menuju ke rumah sakit di kabupaten tersebut.
Mirisnya lagi, mobil ambulans yang membawa Nurjannah juga harus dikemudikan oleh keluarganya akibat sopir yang tidak berada ditempat.
Menurut Sadra, keluhan masyarakat itu sangat berdasar karena banyak persoalan yang selama ini seperti diabaikan.
Kata Sadara, banyak persoalan yang diungkapkan oleh masyarakat setempat, seperti sering tidak ada petugas di Puskesmas, hingga tidak tersedia obat-obatan, ini kan aneh,” ujar Sadra.
Tidak hanya itu kata Sadra, masyarakat kalau mau mengurus administrasi untuk rujukan atau surat-surat lain, harus pergi ke Pondok Baru, Kecamatan Bandar, yang jarak tempuh sampai dua jam.
“Apa seperti itu pelayanan kepada masyarakat, harus mengorbankan waktu dengan berjalan sangat jauh hanya untuk mengurus selembar surat administrasi,” kesalnya.
Sambungya, buruknya pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas Samar Kilang itu sudah berlangsung cukup lama dan hingga kini belum ada perubahan.
“Atas dasar laporan itu, kami Aliansi Masyarakat Bener Meriah (AMBM) segera melakukan audiensi dengan DPRK Bener Meriah,” kata Sadra.
Kegiatan audiensi itu rencananya akan digelar pada, Kamis 5 November 2020 mendatang.
“Kita akan audiensi, guna untuk menyampaikan keluhan saudara kita kepada anggota dewan,” tutup Sadra.
Sementara itu, Serambinews.com berusaha mengkonfirmasi kepada Kepala Puskesmas Syiah Utama, Ikhwan Putra Skep terkait keluhan masyarakat terhadap pelayanan buruk di puskesmas tersebut.
Meskipun sudah dihubungi melalui sambungan telepon dan mengirim pesan whatsApp namun Kepala Puskesmas Syiah Utama, Ikhwan Putra hingga kini masih bungkam.
Baca juga: Miris dan Dramatis, Seorang Ibu dari Samar Kilang Melahirkan di Jalan, Saat Menuju RSUD Muyang Kute
Baca juga: Puluhan Tahun Jalan Berlumpur dan Berkubang, Warga Samar Kilang Kesulitan Pasarkan Hasil Produksi
Baca juga: Warga Samar Kilang Melahirkan di Tengah Jalan, Ini Kata Kadis Kesehatan Bener Meriah
Baca juga: Dewan Bener Meriah Komit Perjuangkan Kesejahteraan Nakes di Daerah Terpencil dan Jalan Samar Kilang
Sebelumnya, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bener Meriah, Mhd Saleh menyampaikan komitmennya untuk memperjuangkan kesejahteraan tenaga kesesatan (nakes) baik PNS maupun tenaga honor yang bertugas di daerah terpencil seperti di Samar Kilang, Kecamatan Syiah Utama.
Bukan hanya itu, Mhd Saleh juga mengatakan, akan terus memperjuangkan akses jalan menuju ke Samar Kilang, Kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Meriah yang saat ini sangat memprihatinkan.
Hal itu disampaikan Ketua DPRK Bener Meriah, Mhd Saleh, terkait adanyan seorang ibu bernama Nurjannah warga Samar Kilang, Kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Meriah, Kamis (29/10/2020), terpaksa melahirkan buah hatinya ditegah jalan saat menuju ke rumah sakit di kabupaten tersebut.
“Kami komit memperjuangkan kesejahteraan nakes yang selama ini bertugas di daerah terpencil seperti di Samar Kilang, Kecamatan Syiah Utama,” ujar Mhd Saleh kepada Serambinews.com, Minggu (1/11/2020).
Menurutnya, terkait hal ini perlu duduk bersama, baik eksekutif dan legislatif untuk membahas mengenai kesejahteraan nakes baik PNS dan tenaga honor yang bertugas seperti di Samar Kilang, Kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Meriah.
“Ini perlu kita bahas bersama agar nakes yang bertugas di daerah terpencil ini tidak lagi mengeluh akibat insentif yang mereka dapat sangat kecil,” kata Mhd Saleh.
Lanjutnya, seperti contoh tenaga honor di Puskesmas Samar Kilang, mereka hanya mendapatkan insentif lebih kurang Rp 400 ribu perbulan itu kan tidak wajar.
“Tenaga honor yang bertugas di daerah terpencil ini intensifnya harus lebih besar dan tidak boleh sama dengan nakes honor yang bertugas di perkotaan,” jelas Mhd Saleh.
Kata Saleh lagi, kalau intensif para tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di daerah pedalaman ini kesejahteraannya sudah terpenuhi, maka apabila mereka bekerja tidak sesuai dengan tupoksinya itu bisa diberi sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
“Sejauh ini sama-sama kita tahu insentif para tenaga kesehatan khususnya honor yang bertugas di sana sangat kecil, belum lagi untuk memenuhi biaya hidup keluarganya, maka pelayanan kesehatan akan tidak maksimal,” terangnya.
Baca juga: VIDEO - Momen Mengharukan Saat GADIS KECIL Elif Bertemu Sang Ibu yang Selamat dari Gempa Turki
Baca juga: VIDEO - Detik-detik Tsunami Setelah Gempa Dahsyat di Turki, Orang Berlarian Saat Air Laut Naik
Baca juga: Evander Holyfield Punya Ide Laga Trilogi Kontra Rivalnya Mike Tyson
Baca juga: Seekor Ular yang Bersarang di Toko Laundry Diamankan Petugas
Untuk itu kata Saleh, eksekutif dan legislatif perlu duduk bersama untuk membahas terkait kesejahteraan nakes ini, agar masyarakat juga mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal.
“Tidak hanya insentif tenaga honorer saja, namun untuk PNS juga perlu ditinjau ulang agar mereka bisa bekerja maksimal,” harapnya.
Saleh menambahkan, mengenai fasilitas kesehatan di Samar Kilang juga perlu ditingkatkan agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang nyaman.
Ketua DPRK Bener Meriah, Mhd Saleh juga sangat prihatin dengan kondisi akses jalan menuju ke Samar Kilang, Kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Meriah.
Sebut Saleh, akibat kurang nya infrastruktur jalan, sehingga akses menuju ke ibukota kabupaten sangat jauh. Sampai saat ini masyarakat di Samar Kilang belum bisa menikmati jalan bagus dan mulus.
“Kita terus memperjuangkan ini agar masyarakat disana dapat merasakan pemerataan infrastruktur,” ujarnya.
Menurut Mhd Saleh, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah saat berkunjung ke Samar Kilang, berjanji kepada masyarakat akan segera mempercepat pembangunan jalan tersebut.
“Sayang masyarakat kita disana, seperti ibu yang melahirkan di jalan beberapa hari yang lalu, itu bukti nyata akses jalan dari Samar Kilang menuju ibu kota kabupaten sangat jauh dan kondisi jalan berlubang juga berlumpur,” jelas Saleh.
Dengan itu kata Saleh, ia akan komit memperjuangkan pembangunan jalan Samar Kilang itu, baik melalui APBA maupun multiyear.(*)