Berita Aceh Tenggara

Orang Tuanya tak Mampu Beli Susu, Ahmad Saleh Selian Alami Gizi Buruk dan Sering Sakit-sakitan

Kondisi ekonomi keluarga ini sangat memprihatinkan dan sering tak memiliki membeli susu secara rutin untuk anaknya yang mengalami gizi buruk.

Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Taufik Hidayat
Foto kiriman Deny
Ahmad Saleh Selian (7 bulan) balita asal Desa Simpang Empat, Kecamatan Lawe Bulan, Kabupaten Aceh Tenggara, diduga mengalami gizi buruk, Jumat (6/11/2020). 

Laporan Asnawi Luwi | Aceh Tenggara 

SERAMBINEWS.COM, KUTACANE - Ahmad Saleh Selian (7 bulan) balita asal Desa Simpang Empat, Kecamatan Lawe Bulan, Kabupaten Aceh Tenggara, diduga mengalami gizi buruk, Jumat (6/11/2020).

Keluarga miskin ini membutuhkan uluran tangan dari Pemkab Aceh Tenggara dan pihak donatur lainnya.

Kondisi tubuh balita ini kurus kering dan berbeda dengan balita normal lainnya seusianya.

Sadimah ibu Ahmad Saleh Selian pasien gizi buruk Desa Simpang Empat, Kecamatan Lawe Bulan, kepada Serambinews.com, Jumat (6/11/2020) mengatakan, anaknya saat dilahirkan berat badannya 2 kilogram dan sering sakit-sakitan.

Saat ini, kata Sadimah, berat anaknya setelah ditimbang pihak bidan berat badannya hanya 3,5 kilogram dan kalau normal dengan balita lainnya mencapai 8 kilogram.

Kata dia, anak bungsu dari lima bersaudara itu menderita gizi buruk bukan saja karena faktor kesehatan yang sering sakit dan tidak ada biaya perobatan, juga akibat dampak di tengah pandemi Covid-19, sehingga perekonomian mereka tak stabil.

Karena, selama ini, mereka bekerja hanyalah buruk kasar yang bekerja kepada orang lain, begitu juga suaminya.

Menurut dia, mereka penduduk Asal Aceh Tenggara yang baru enam bulan lebih tinggal di Simpang Empat, Kecamatan Lawe Bulan.

Sebelumnya, mereka tinggal di Bener Meriah sebagai buruh kasar upahan memanen biji kopi dan menanam kol.

Bukan hanya itu, juga mereka juga mengerjakan pekerjaan sebagai buruh kasar yang diminta orang lainnya.

Mereka siap mengerjakan apapun disuruh orang hanya untuk mendapatkan uang agar bisa membeli beras dan lauk pauk untuk makan bersama anaknya.

Kondisi ekonomi mereka sangat memprihatinkan dan tidak memiliki uang untuk beli susu secara rutin untuk anaknya yang mengalami gizi buruk.

"Makan aja susah apalagi mau membeli susu," ujar Sadimah.(*)

  Baca juga: Prancis Siaga Tinggi Flu Burung, Usai Siaga Tertinggi Serangan Teroris

Baca juga: Aparatur Gampong di Lhokseumawe Bakal tak Bergaji hingga Tiga Bulan, Ini Sebabnya

Baca juga: Satgas Covid-19 Bener Meriah: Pemerintah tak Cari Untung dalam Penetapan Status Pasien Positif

Baca juga: Membanggakan, Dua Pelajar SMP asal Aceh Selatan Raih Dua Perunggu di Ajang KSN Tingkat Nasional

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved