85 Anak Muda Pidie Terlibat Sabu, Dipicu karena Menganggur dan Bayaran Tinggi jadi Kurir

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Data dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Pidie mencatat 98 warga Pidie dijebloskan dalam Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Sigli, akibat terlibat sabu dan ganja.

Putusan terhadap 98 terpidana perkara sabu dan ganja telah inkrah atau berkekuatan hukum tetap.

Vonis tersebut diputuskan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sigli, terhitung selama sembilan bulan, yakni Maret hingga November 2020.

"Sebanyak 98 terpidana itu, yakni 85 orang terlibat sabu dan 13 terlibat ganja," kata Kajari Pidie, Gembong Priyanto SH MHum, melalui Kasi Pidum, Dahnir SH, kepada Serambinews.com, Jumat (20/11/2020).

Baca juga: VIDEO Kejari Aceh Besar Musnahkan Barang Bukti dan Hasil Rampasan Kejahatan

Baca juga: VIDEO - Pembebasan Shusha Akhiri Kerinduan Warga Azerbaijan, KOTA SUCI Karabakh

Baca juga: Calon Presiden Iran 2021, Peringatkan Serangan AS Dapat Memicu Perang Besar di Timur Tengah

Menurutnya, 85 terpidana sabu lebih dominan menjadi kurir sabu dengan alasan bayarannya tinggi. Sehingga mereka tergiur menjadi kurir barang haram tersebut.

Apalagi, kata Dahnir, terdakwa tidak adanya pekerjaan alias pengangguran.

Dikatakan, dalam perkara sabu dengan 85 terpidana, hanya satu orang di bawah umur.

Terpidana di bawah umur berinisial S (17) warga Muara Tiga (Laweung), Pidie yang ditangkap personel polisi dari Polda Aceh.

S telah divonis Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sigli 4 bulan kurungan penjara.

Sementara dua rekannya Adi Saputra dan Musar masing-masing divonis 7 tahun kurungan penjara.

"Dalam perkara sabu dan ganja yang telah inkrah itu tidak ada wanita. Semua laki-laki dominan masih muda," jelasnya.

Sementara untuk ganja berjumlah 12 perkara dengan 13 terpidana, yang didominasi anak muda. Perkara ganja juga tidak adanya wanita.(*)