Internasional
PM Ethiopia Ultimatum Temannya, Pemimpin Pemberontak Tigray Segera Menyerah, Hanya 72 Jam Lagi
Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed kembali mengeluarkan ultimatum kepada pemberontak Tigray.
"Anda harus menyadari tidak bisa kembali lagi dan ambillah. kesempatan terakhir ini."
Abiy mengatakan pasukan TPLF harus menyerah secara damai dan penduduk Mekelle harus mendukung pasukan pemerintah untuk membawa kelompok pengkhianat ke pengadilan.
Pada Jumat (20/11/2020), Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, sebagai Ketua Uni Afrika, mengumumkan penunjukan tiga mantan presiden untuk menengahi pembicaraan guna mengakhiri konflik.
Tapi Ethiopia menolak tawaran itu karena melihat operasi itu sebagai misi penegakan hukum internal.
Baca juga: Awalnya Berteman Dengan PM Abiey Ahmed, Kini Memimpin Pemberontakan Tigray Melawan Pemerintah
"Kami tidak bisa bernegosiasi dengan penjahat ... Kami membawa mereka ke pengadilan, bukan ke meja perundingan," kata Mamo Mihretu, seorang asisten senior Abiy, kepada BBC.
"Saudara dan saudari Afrika kita akan memainkan peran yang lebih signifikan jika mereka menekan TPLF untuk menyerah," tambahnya.
"Untuk itu, Anda tahu, tidak ada yang perlu pergi ke Tigray atau Mekelle untuk menjelaskan hal itu kepada mereka," katanya.
Mamo mengatakan mantan pemimpin dari Mozambik, Liberia, dan Afrika Selatan akan tiba di negara itu dalam beberapa hari mendatang.
Tetapi, tidak akan dapat mengunjungi Tigray karena operasi militer sedang berlangsung.
Mamo mengatakan bahwa pemerintah melakukan yang terbaik" untuk mengizinkan badan-badan PBB memberikan bantuan kepada orang-orang di Tigray.
Konflik tersebut berakar pada ketegangan berkepanjangan antara Tigray People's Liberation Front (TPLF), partai regional yang kuat, dan pemerintah pusat Ethiopia.
Ketika Abiy menunda pemilihan nasional karena virus Corona pada Juni 2020, ketegangan meningkat.
TPLF melihat pemerintah pusat tidak sah, dengan alasan Abiy tidak lagi memiliki mandat.
Pada 4 November 2020, Perdana Menteri Ethiopia mengumumkan operasi melawan TPLF, menuduh pasukannya menyerang markas komando utara militer di Mekelle.
TPLF telah menolak klaim tersebut.
Baca juga: Pemerintah Ethiopia Perintahkan Penangkapan 76 Perwira Militer Tigray