Internasional
PM Ethiopia Ultimatum Temannya, Pemimpin Pemberontak Tigray Segera Menyerah, Hanya 72 Jam Lagi
Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed kembali mengeluarkan ultimatum kepada pemberontak Tigray.
Pejuangnya, sebagian besar diambil dari unit paramiliter dan milisi lokal yang terlatih, diperkirakan berjumlah 250.000 orang.
Sedangkan badan-badan bantuan tidak memiliki akses ke zona konflik, tetapi mereka khawatir ribuan warga sipil mungkin telah terbunuh sejak pertempuran meletus.
Diperkirakan, 33.000 pengungsi telah menyeberang ke Sudan.
Badan pengungsi PBB mengatakan sedang mempersiapkan hingga 200.000 orang untuk tiba selama enam bulan ke depan jika pertempuran berlanjut.
Pada Jumat (20/11/2020), TPLF dituduh menembakkan roket ke kota Bahir Dar di wilayah tetangga Amhara.
Pemerintah Amhara mengatakan tidak ada korban jiwa dan tidak ada kerusakan yang ditimbulkan.
Tetapi insiden yang dilaporkan di Amhara, yang memiliki sengketa perbatasan yang telah berlangsung lama dengan Tigray, telah menimbulkan kekhawatiran.
Bahwa konflik tersebut dapat meluas ke perang yang lebih luas setelah pasukan regional dikirim untuk mendukung pasukan federal.
Sementara itu, PBB telah menyuarakan keprihatinan tentang masuknya pengungsi ke Sudan.
Yang dikatakannya dapat mengguncang negara yang sudah mendukung sekitar satu juta orang terlantar dari negara-negara Afrika lainnya.
Banyak dari pengungsi yang tiba di Sudan diyakini adalah anak-anak.
Badan-badan bantuan mengatakan gencatan senjata segera akan memungkinkan mereka membantu ribuan warga sipil yang masih terperangkap di dalam Ethiopia.
Badan bantuan meminta 50 juta dolar AS untuk makanan dan tempat tinggal bagi para pendatang baru.(*)