Internasional

Kisah Pengungsi Ethiopia di Sudan, Lari Dari Bawah Tembakan, Gurun Tandus, Sampai Melahirkan

Warga sipil Tigray Ethiopia yang sedang bergejolak terus melarikan diri dari area perang untuk mengungsi ke Sudan.

Editor: M Nur Pakar
AFP/UNREST EDUARDO SOTERAS
Foto gabungan memperlihatkan kondisi perang di Tigray, Ethiopia dan pengungsi di Sudan pada Minggu (22/11/2020). 

Bahkan tidak ada cukup bahan bakar untuk mengangkut mereka ke sana.

Ancaman permusuhan tetap ada saat mereka menunggu begitu dekat dengan perbatasan.

Beberapa pekerja kemanusiaan yang terlalu banyak bekerja telah menggunakan lantai kosong sebuah bangunan lokal sebagai rumah sakit darurat.

Mengobati luka para pengungsi disebabkan oleh parang saat ketegangan etnis yang berkepanjangan di Ethiopia meninggi.

Baca juga: Pemerintah Ethiopia Perintahkan Penangkapan 76 Perwira Militer Tigray

Pihak berwenang berusaha untuk memisahkan pengungsi etnis Tigrayan dari etnis Amhara, karena kekhawatiran tentang kemungkinan bentrokan.

“Kami tidak tahu siapa yang melawan kami," ”kata Aret Abraham.

"Kami tidak tahu siapa yang bersama kami atau siapa yang tidak bersama kami," tambahnya.

"Kami tidak tahu, kalau perang datang dan kami lari saja," ujarnya.

Ada sedikit kenyamanan yang bisa ditemukan, bahkan makanan panas.

Para pengungsi bisa menunggu beberapa jam untuk menerima makanan.

Terkadang mereka tidak mendapatkannya.

"Saya telah di sini 14 hari dan belum menerima apa pun," kata salah satu pengusngi.

"Saya tidak punya pakaian untuk dipakai," katanya.

Tapi semua orang memakai gelang plastik pengungsi yang baru, yang diberikan oleh PBB saat mereka terdaftar.

Orang-orang duduk dan menunggu, dan menunggu.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved