Erosi Sungai
Kebun Masyarakat di Babahrot Tergerus Sungai, Ini Permintaan Anggota DPRK Abdya
Sudah saya minta tim turun ke lokasi, setelah ada hasilnya, nanti kita usulkan ke BNPB.
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Puluhan hektare kebun sawit milik warga di sepanjang pantai krueng babahrot atau tepatnya di gampong Blang Dalam Aceh Barat Daya (Abdya) terancam amblas.
Bahkan, sebagian tanah masyarakat sudah tergerus air sungai, akibat tingginya intensitas hujan akhir-akhir ini di wilayah tersebut.
Anggota DPRK Abdya, Zulfan SP mengkhawatirkan kondisi erosi tersebut, karena lahan perkebunan warga menjadi rusak dan menyempit.
"Erosi ini sangat mengkhawatirkan masyarakat, dan kami meminta pemerintah segera mencari solusi, agar erosi ini tidak meluas," ujar politisi Gerindra ini kepada Serambinews.com, Senin (30/11/2020).
Menurut Awenk sapaan akrab Zulfan, salah satu penyebab terjadinya erosi tersebut, karena alur sungai yang tidak lurus, sehingga saat hujan lebat, maka perkebunan yang berada di pinggir sungai akan menjadi sasaran air.
"Ini kan sayang, karena sebagian masyarakat di daerah ini, petani sawit, kalau sampai dua hektare digerus air, maka mereka akan kehilangan pendapatan," ungkapnya.
Jika kondisi ini tidak segera diatasi, sebutnya, maka akan terjadi erosi besar-besaran, dan kebun masyarakat akan amblas, mengingat arus air di kawasan tersebut sangat besar dan ganas.
"Sosolusinya, dan harapan masyarakat, sungai itu harus diluruskan, sehingga saat musim penghujan tiba, tanah tidak terbawa arus lagi," pungkasnya.
Baca juga: 12 Warga Lhokseumawe Masih Terpapar Covid-19, 302 Orang Dinyatakan Sembuh dan 14 Meninggal
Baca juga: Ayah Rudapaksa Anak Tiri hingga Hamil 4 Bulan, Masih Minta Dilayani Meski Korban Sedang Mengandung
Baca juga: Tidak Ada Pengerahan Massa di Milad GAM
Sementara itu kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (Kalak BPBK) Abdya, Amiruddin SPd saat dikonfirmasi Serambinews.com, mengaku telah menurukan tim ke lokasi untuk melakukan penghitungan.
"Sudah saya minta tim turun ke lokasi, setelah ada hasilnya, nanti kita usulkan ke BNPB, karena itu membutuhkan biaya besar, maka harus turun tangan pusat," kata kalak BPBK Abdya, Amiruddin SPd.(*)