Internasional

Ratu Penipu Hollywood 'Con Queen' Ditangkap di Inggris, Segera Diekstradisi ke AS, Ternyata WNI

Seorang pria Indonesia yang dicurigai sebagai "Ratu Penipu Hollywood", yang menyamar sebagai eksekutif untuk menipu calon bintang, telah ditangkap

Editor: M Nur Pakar
AFP
Pemilik Lucasfilm Hollywood, Kathleen Kennedy diduga ditiru tersangka 

SERAMBINEWS.COM, LONDON - Seorang pria Indonesia yang dicurigai sebagai "Ratu Penipu Hollywood", yang menyamar sebagai eksekutif untuk menipu calon bintang, telah ditangkap di Inggris, kata FBI.

Hargobind Tahilramani (41) diduga telah menipu ratusan ribu dolar AS dari para calon aktor yang menaruh harapan tinggi.

Identitas "Ratu Penipu" telah menjadi misteri selama beberapa tahun ini.

"Terdakwa telah ditangkap di Inggris," kata seorang juru bicara FBI di California kepada kantor berita AFP, Jumat (4/12/2020).

Dia menambahkan penangkapan itu berdasarkan permintaan penangkapan sementara yang diajukan oleh Amerika Serikat dengan maksud untuk mengekstradisinya.

Baca juga: VIDEO Kasus Penipuan Vina Abdya. Terdakwa Divonis Penjara 40 Bulan. Barang Bukti Dirampas

The Hollywood Reporter mengatakan Tahilramani ditangkap oleh polisi di Manchester pekan lalu dengan bantuan penyelidik swasta dari sebuah perusahaan bernama, K2 Integrity.

Dia diidentifikasi dalam dokumen resmi pengadilan yang tidak disegel.

Tahilramani diduga menyamar sebagai bos Lucasfilm Kathleen Kennedy, mantan kepala film Sony Amy Pascal dan mantan bos Paramount Sherry Lansing.

Dia juga diduga berpura-pura menjadi Wendi Murdoch, pengusaha, produser film dan mantan istri Rupert Murdoch, bersama dengan beberapa eksekutif film pria.

AFP mengatakan dokumen pengadilan, yang diajukan di California, menunjukkan pekerja industri film didekati dengan tawaran pekerjaan showbiz yang menguntungkan.

Baca juga: Kasus Penipuan Toko Online, Tersangka Buat Akun Bukalapak, iPhone 8 Dijual Murah

Bahkan, diperintahkan untuk melakukan perjalanan ke Indonesia untuk tugas-tugas termasuk pencarian lokasi, penelitian dan penyusunan skenario.

Tahilramani menggunakan aksen palsu dan mengubah suaranya agar terdengar seperti wanita, menurut dokumen tersebut.

Ketika para korban tiba di Indonesia, mereka diduga ditipu dengan mata uang AS untuk pembayaran di muka kepada Tahilramani dan rekan-rekannya, yang menawarkan proyek film yang tidak pernah terwujud.

Jika para korban mengeluh atau menyatakan keraguan, Tahilramani kadang-kadang mengancam untuk memotong mereka, demikian klaimnya.

FBI mengatakan penipuan dimulai pada 2013, dengan dalih video pelatihan yang tidak ada ketika larangan perjalanan diberlakukan karena pandemi virus Corona.

Baca juga: Kasus Dugaan Penipuan Rumah Bantuan di Subulussalam ke Jaksa, Begini Perjalanan Kasusnya

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved