Berita Abdya

Pupuk Bersubsidi di Abdya Kosong Saat Petani Membutuhkannya

Pupuk bersubsidi mulai langka di Abdya. Padahal sebagian besar petani sangat membutuhkan untuk pemupukan tanaman padi Musim Tanam Gadu 2020.

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Komisi Pengawasan Pupuk Bersubsidi dan Pestisida Kabupaten Abdya, melaksanakan pengawasan ke kios-kios pengecer resmi di kecamatan-kecamatan selama dua hari, Rabu-Kamis (2-3/12/2020). 

Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Persediaan pupuk bersubsidi jenis NPK Phonska, SP 36 dan ZA kosong di kios-kios pengecer resmi di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).

Padahal, sebagian besar petani sangat membutuhkan untuk pemupukan tanaman padi Musim Tanam (MT) Gadu 2020.

Sedangkan stok pupuk bersubsidi jenis Urea dan Petroganik tersedia, namun di beberapa kios pengecer ketersediaannya juga menipis.

Kekosongan stok pupuk bersubsidi tersebut diketahui setelah Komisi Pengawasan Pupuk Bersubsidi dan Pestisida Kabupaten Abdya, melaksanakan pengawasan ke kios-kios pengecer resmi di kecamatan-kecamatan selama dua hari, Rabu-Kamis (2-3/12/2020).

Komisi pengawasan di wilayah Timur terdiri Kabid Prasarana dan Sarana pada Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan), Teuku Indra ST, Pasie Intel Kodim 0110 Kapten Inf Fajar Setiyawan, Irban Wilayah II Inpektorat, drh Amiruddin.

Kabid Trantib Satpol PP dan WH Hamdi STP MSi, Kasi Pupuk, Pestisida dan Aslintan Muhafaz Zulus Fitri SP, Banit II Sat Intelkam Polres, Bridair Zulfa dan Brigadir Ricky  Musfianda, dan Kasi Disperindag, Koperasi dan UKM Najmun Washab SE.

Pengawasan ke kios-kios pengecar di wilayah Timur Abdya, meliputi  Kecamatan Blangpidie, Setia, Tangan-Tangan, Manggeng dan Lembah Sabil.

Kekosongan pupuk bersubsidi jenis NPK Phonska, SP 36 dan ZA  juga ditemukan komisi pengawasan yang melaksanakan tugas di wilayah barat Abdya, meliputi Kecamatan Susoh, Jeumpa, Kuala Batee dan Babahrot. Komisi pengawasan wilayah ini dipimpin Sekretaris Distanpan, Bustaman SP melibatkan unsure dari instansi terkait.  

Baca juga: Pupuk Bersubsidi di Abdya Dijual di Atas Harga Eceran Tertinggi, Begini Tindakan Komisi Pengawasan

Baca juga: Lowongan Kerja Perusahaan BUMN PT Pelindo Daya Sejahtera Lulusan SMA/SMK, D3 & S1, Cek Syaratnya

Baca juga: Polda Tahan Pemilik Travel Umrah Elhanief

Baca juga: Kesaksian Muslim Uighur Mantan Tahanan Kamp Xinjiang: Setiap Jumat Kami Dipaksa Makan Daging Babi

Peristiwa habis pupuk bersubsidi jenis NPK Phonska, SP 36 dan ZA  antara lain ditemukan di Kios Usaha Indra Pakat Tani Desa Pisang, Kios UD Mitra Tani, Desa Lhang, dan UD Tani Keumala Dewi, Desa Tangan-Tangan Cut di Kecamatan Setia. 

Kios Pengecer UD Gulugo Tani Desa Meurandeh Kecamatan Lembah Sabil, UD Tani Jaya, Keude Manggeng Kecamatan Manggeng, UD Doa Saudara, Desa Bineh Krueng, Kecamatan Tangan-Tangan serta UD Cahaya Tani, Jala H Ilyas Desa Meudang Ara, Kecamatan  Blangpidie, dan seluruh kios pengecer resmi di kecamatan setempat.

Bukan saja kosong pupuk NPK Phonska, SP 36 dan ZA, persediaan pupuk Urea di beberapa kios pengecer juga menipis. Seperti dialami UD Indra Pakat Tani, UD Mitra Tani, UD Tani Keumala Dewi dan UD Cayaha Tani dan Doa Saudara.   

Pupuk bersubsidi yang tersedia dalam jumlah agak lumayan tersedia di UD Gulugo Tani Lembah Sabil sekitar 7 ton dari 14 ton masuk November lalu, dan UD Tani Jaya Manggeng masih tersedia sekitar 10 ton dari 14 ton masuk pada November.

Kekosongan tiga jenis pupuk bersubsidi, NPK Phonska, SP 36 dan ZA, menurut Sapda Kudri, pemilik Kios UD Tani  Jaya Manggeng terjadi lebih satu bulan terakhir. Hal sama juga dijelaskan pemilik Kios Gulugo Tani Lembah Sabil, Zamiruddin.   

Para pemilik kios pengecer resmi pupuk bersubsidi di kecamatan-kecamatan kepada komisi pengawasan menjelaskan, permintaan tiga jenis pupuk bersubsidi tersebut terjadi saban hari karena tanaman padi MT Gadu 2020 sangat membutuhkan pupuk.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved