Berita Abdya
Pupuk Bersubsidi di Abdya Kosong Saat Petani Membutuhkannya
Pupuk bersubsidi mulai langka di Abdya. Padahal sebagian besar petani sangat membutuhkan untuk pemupukan tanaman padi Musim Tanam Gadu 2020.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Taufik Hidayat
“Permintaan tak bisa kita layani akibat stok belum tersedia,” kata Hasbi MJ pemilik Kios Usaha Indra Pakat Tani Desa Pisang, Kecamatan Setia kepada Serambinews.com. Hal yang sama diakui Muslizar, pemilik Kios UD Mitra Tani, Desa Lhang, Setia.
Kabid Prasarana dan Sarana pada Dinas Pertanian dan Distanpan Abdya, Teuku Indra ST kepada Serambinews.com menjelaskan, komisi pengawasan juga menemukan sejumlah kios pengecer di Kecamatan Setia tidak menempelkan stiker petunjuk pemberitahuan HET (Harga Eceran Tertinggi).
Padahal, pemberitahuan HET beripa stiker atau spanduk harus dipasang di depan kios sebagai pedoman para petani. Harga pupuk bersubsidi di kios pengecer berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 1 Tahun 2020 tanggal 2 Janurai 2020 adalah sebagai berikut.
Jenis NPK Phonska Rp 2.300 per kilogram (kg) dan 115.000 per sak isi 50 kg, Urea Rp 1.800 per kg dan Rp 90.000 per sak isi 50 kg, ZA Rp 1.400 per kg dan Rp 70.000 per sak isi 50 kg, SP-36 Rp 2.000 per kg dan 100.000 per sak isi 50 kg dan Petroganik Rp 500 per kg dan Rp 20.000 per kg isi 40 kg.
Komisi pengawasan yang turun ke kios-kios selama dua hari juga menemukan penyaluran atau penjualan pupuk bersubsidi beberapa kios belum sesuai dengan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok).
Administrasi pada sejumlah kios pengecer masih perlu dibenahi, namun banyak juga yang sudah baik.
Baca juga: Sudah Kecanduan Merokok dan Susah Ninggalinnya? Inilah Cara Terbaik untuk Berhenti Merokok
Baca juga: Apa Hukum Meminta Agar Dimasukkan Kerja oleh Orang Dalam? Berikut Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Baca juga: Awalnya Senang Dikira Dapat Ikan, Ternyata Jaring Nelayan Ini Nyangkut Buaya 2 Meter
Baca juga: Konflik Antarnelayan di Simeulue, Dipicu Soal Penggunaan Kompressor di Kawasan Konservasi Perairan
Panggil Distributor
Tentang kekosongan tiga jenis pupuk bersubsidi, menurut Teuku Indra, bahwa Kepala Distanpan Abdya akan memanggir para distributor untuk segera menyalurkan pupuk bersubsidi berdasarkan alokasi yang masih tersedia.
Dalam rapat koordinasi Komisi Pengawasan Pupuk Bersubsidi dan Pestisida Kabupaten Abdya, Selasa (1/12/2020), diketahui. jumlah realisasi Januari hingga Oktober untuk jenis Urea sebanyak 1.986 ton stok masih tersedia 455 ton.
Pupuk bersubsidi jenis SP-36 raelisasi 427 ton stok masih tersedia 63 ton, ZA sebanyak 673 ton stok minus 51 ton, NPK Phonska sejumlah 2.757 ton stok masih tersedia 103 ton dan Pupuk Organik 464 ton stok masih tersedia 80 ton.
Pupuk bersubsidi tersebut disalurkan tiga distributor, CV Andalas untuk pupuk Urea untuk Kecamatan Babahrot dan Kuala Batee dengan jumlah kios pengecer resmi 21 kios.
PT Pertani (Persero), menyalurkan pupuk NPK Phonska, ZA, SP-36 dan Petroganik di Kecamatan Babahrot, Kuala Batee, Jeumpa, Susoh dan Blangpidie. Jumlah kios pengecer resmi 33 kios.
Selanjutnya, PT Meuligoe Raya, menyalurkan Urea, NPK Phonska, ZA, SP-36 dan Petroganik di Blangpidie, Jeumpa, Setia, Tangan-tangan, Manggeng, dan Lembah Sabil. Kios pengecer resmi sejumlah 31 kios.(*)