Ratusan Tulang Manusia Ditemukan di Menara Tengkorak, Termasuk Wanita dan Anak-anak
Penemuan terbaru ini diumumkan setelah sisi timur Huei Tzompantli, nama situs itu, ditemukan bersama fasad luar lima tahun setelah sisi timur lautnya
Anak itu dikuburkan di salah satu kuil utama di Tenochtitlan, Templo Mayor, Meksiko. Diperkirakan, anak itu berumur 8–10 tahun ketika dikorbankan.
Lembaga Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko mengatakan masih belum dapat memastikan bagaimana anak itu meninggal, tetapi sang anak berpakaian seperti dewa perang dengan ciri-ciri: manik-manik tergantung di sekitar pergelangan kaki dan lehernya, dan penutup dada dari kayu.
Arkeolog juga menemukan sayap burung yang sering dikaitkan dengan Huitzilopochtli, dewa perang suku Aztec.
Tenochtitlan memang lebih dikenal dengan sistem kanalnya yang canggih.
Di lokasi ini berdiri Templo Mayor, kuil agung suku Aztec yang digunakan untuk pengorbanan rutin di mana para imam mengambil jantung yang masih berdetak dari dada pria dan menendang tubuhnya menuruni ratusan langkah di bawah.
Suku Aztec disebut percaya bahwa jantung akan memuaskan dahaga dewa yang tak pernah puas dengan perang.
Wikimedia Commons Gambaran Dewa Huitzilopochtli dalam Codex Telleriano-Remensis
Menurut National Geographic Espana, "Offering 176" (Persembahan 176), sebutan untuk anak ini, bukanlah yang pertama ditemukan oleh para arkeolog.
Pada tahun 2005, tim lain menemukan sisa-sisa bocah laki-laki berusia 5 tahun yang terbunuh sekitar tahun 1450 untuk merayakan bagian baru Templo Mayor.
Ia diyakini merupakan hadiah untuk Huitzilopochtli.
Pemakaman dua anak laki-laki itu berbeda dari kebanyakan korban pengorbanan Aztec yang tubuhnya biasanya dipotong-potong dan dimasukkan ke lubang tanpa penempatan.
Arkeolog Ximena Chavez mengatakan, meskipun pengorbanan anak bukanlah hal yang biasa, namun suku Aztec menganggapnya sebagai "kegiatan memberi hidup" yang akan memulihkan hujan, panen dan kemakmuran kepada masyarakat dengan memuaskan para dewa.
Selain itu, pada bulan April, para arkeolog menemukan sisa-sisa lebih dari 140 anak dan 200 llamas yang tewas dalam ritual.
Kemungkinan peristiwa ini adalah pengorbanan anak terbesar yang tercatat dalam sejarah.
Pembunuhan mengerikan ini terjadi selama pemerintahan Kekaisaran Chimu, lebih dari 550 tahun yang lalu.
Baca juga: KAMMI Galang Dana Untuk Korban Banjir Aceh Utara
Baca juga: Manfaat Menggunakan Penutup Mata Saat Tidur, Buat Tidur Lebih Cepat Hingga Cegah Mata Kering
Baca juga: Aceh Tamiang Siapkan Kampung Selamat Sebagai Desa Wisata
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Temuan Menara Tengkorak Berisi Ratusan Tulang Manusia, Termasuk Wanita dan Anak-anak"