Muncul di TV, Wajah Asli Selebgram Iran yang Dijuluki Zombie Angelina Jolie Terungkap
wanita berusia 19 tahun yang memiliki nama asli Fatemeh Khishvand itu, menjadi bintang media sosial karena foto-fotonya yang ekstrem penuh editan.
SERAMBINEWS.COM - Sahar Tabar, selebgram Iran yang dijuluki 'zombie' Angelina Jolie bebas dari penjara.
Sahar Tabar dibebaskan dengan jaminan setelah negara bagian mendapat tekanan yang besar-besaran dari media.
Sebagai informasi, sebelumnya ia divonis 10 tahun penjara atas dakwaan melakukan perilaku tidak jujur atau curang terhadap anak muda dan tidak menghormati Republik Islam.
Dilansir Mirror, wanita berusia 19 tahun yang memiliki nama asli Fatemeh Khishvand itu, menjadi bintang media sosial karena foto-fotonya yang ekstrem penuh editan.
Fotonya yang diedit berlebihan membuat orang-orang mengira dirinya melakukan operasi plastik.
Baca juga: Tak Sengaja Lihat Manajer Mandi, Wanita Ini Harus Menanggung Denda Rp 4,3 Juta
Baca juga: PBB Minta Semua Negara Sediakn Vaksin Covid-19
Dia memposting gambar menyeramkan di media sosial sebagai "lelucon".

Fatemeh Khishvand atau Sahar Tabar (via Mirror)
Namun keterampilan Photoshopnya membuat rezim garis keras di Teheran marah.
Akibatnya Sahar Tabar dijatuhi hukuman penjara 10 tahun.
Fatemeh, yang memiliki hampir 500.000 pengikut, sekarang kembali ke rumah bersama keluarganya di Teheran, menurut laporan kantor berita Rokna yang menyiarkan wawancara remaja tersebut.
Ia sempat tampil di TV setelah pembebasannya, di mana wajah aslinya terungkap.
Baca juga: Zombie Angelina Jolie Asal Iran Dihukum 10 Tahun Penjara, Tulis Hasutan Ini di Medsos

wajah asli Fatemeh Khishvand atau Sahar Tabar kini (via Mirror)
Jurnalis Iran Masih Alinejad menulis di Twitter bahwa pembebasan Fatemah terjadi setelah "tekanan media besar-besaran".
Baca juga: Polisi Tertidur Pulas Seusai Dipijat, Tahanan Kasus Narkoba Kabur
Sahar Tabar Dipenjara Sejak Oktober 2019
Fatemeh, yang menggunakan make-up dan Photoshop untuk mendapatkan tampilan seperti zombie, ditahan
pada Oktober 2019 di tengah penindasan terhadap selebriti media sosial.