Kilas Balik Tsunami Aceh 2004

Dua Lagu Rafly yang Viral Saat Tsunami Aceh Tahun 2004, Ini Kisah di Baliknya

Kedua lagu ini, juga lagu-lagu lainnya dalam album Hasan Husen, dinyanyikan oleh penyanyi terkenal Aceh, Rafly.

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
DOK. KASGA RECORD
Cover album Hasan Husen produk Kasga Record tahun 2001. 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dua lagu Aceh ini sempat viral pada saat tsunami Aceh 26 Desember 2004.

Kedua lagu dimaksud adalah "Aneuk Yatim" dan "Ya Rabbana", bagian dari Album Hasan Husen yang diproduksi oleh Kasga Record pada tahun 2001.

Kedua lagu ini, juga lagu-lagu lainnya dalam album Hasan Husen, dinyanyikan oleh penyanyi terkenal Aceh, Rafly.

Saat ini, Rafly tercatat sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024, dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dapil Aceh I.

Sebelum menjadi anggota DPR RI, Rafly duduk sebagai anggota DPD RI periode 2014-2019.

Album Hasan Husen menjadi album pertama yang melambungkan nama Rafly di blantika musik Aceh.

Sejatinya, lagu berjudul Hasan Husen menjadi tembang andalan dalam album ini.

Selain Hasan Husen, terdapat 9 lagu lain yang seluruh dinyanyikan solo oleh Rafly dengan iringan musik yang diarrangement oleh Moritza Thaher (Momo).

Berikut 10 lagu dalam album Hasan Husen yang pernah booming pada tahun 2000-an.

1. Hasan Husen

2. Hana Lon Sangka

3. Aneuk Yatim

4. Jak Meudike

5. Ya Rabbana

6. Hahahihi (Bahasa Jamee Aceh Selatan)

7. Mungkar wa Nangkir

8. Merpati Putih

9. Sepasang Lembu Tua

10. Nafsu

Baca juga: Nyanyikan Lagu Ibu dan Seulanga, Rafly Kande dan Nabila Hipnotis Penonton Liga Dangdut Indonesia

Baca juga: PKS Tegur Keras Rafly Kande, Usul Pemerintah Ekspor Ganja  

Rafly Kande tampil di acara kuliah umum kebangsaan di Lapangan Tugu Darussalam, Banda Aceh, Sabtu (28/10/2017).
Rafly Kande tampil di acara kuliah umum kebangsaan di Lapangan Tugu Darussalam, Banda Aceh, Sabtu (28/10/2017). (SERAMBINEWS.COM/SUBUR DANI)

Baca juga: Peringatan Tsunami di Stadion Harapan Bangsa, Penceramah Guru Besar UIN Menggantikan Syekh Ali Jaber

Baca juga: TRAILER Kisah Delisa Selamat dari Terjangan Tsunami Aceh 2004

Viral Saat Tsunami

Dua dari 10 lagu itu menjadi sangat viral ketika bencana tsunami meluluhlantakkan Aceh pada 26 Desember 2004.

Saking viralnya, banyak orang yang menyangka lagu Aneuk Yatim itu adalah lagu yang diciptakan dan dinyanyikan khusus oleh Rafly, terkait bencana tsunami.

"Padahal lagu Aneuk Yatim ini mengangkat kisah tentang derita anak yatim pada masa konflik Aceh," ungkap CEO Kasga Record, Om Syech Ghazali LKB, kepada Serambinews.com, Sabtu 26 Desember 2020.

Om Syech tak menampik jika kemudian lagu ini lebih identik dengan kisah tsunami dibanding konflik Aceh.

"Ini karena lagu Aneuk Yatim ini dipakai sebagai backsound video tsunami Aceh oleh beberapa stasiun televisi nasional dan internasional," ujarnya.

Syeh Ghazali LKB, CEO Kasga Record.
Syeh Ghazali LKB, CEO Kasga Record. (SERAMBINEWS.COM/ZAINAL ARIFIN M NUR)

Selain Aneuk Yatim, satu lagu lainnya yang dipakai sebagai backsound video tsunami adalah Ya Rabbana, yang berisikan doa.

Berikut video klip lagu Aneuk Yatim yang telah diproduksi ulang dan diupload ke akun Youtube milik Kasga Record pada tanggal 16 Agustus 2019.

Baca juga: Cerita di Balik Evakuasi Mayat Tsunami Aceh: Senapan Mainan Gegerkan Relawan, TNI Telah Siap Siaga

Baca juga: Kilas Balik Tsunami Aceh 2004 - Saat Titiek Puspa Menangis di Aceh

Hingga 26 Desember 2020, lagu Aneuk Yatim ini sudah ditonton sebanyak 1,5 juta kali.

Sementara lagu Ya Rabbana yang juga telah diproduksi ulang, diupload ke akun Youtube Kasga Record pada 13 Mei 2020, dan telah mencatat 39.674 tayangan.

Kisah di Balik Lagu Aneuk Yatim dan Ya Rabbana

Syech Ghazali berkisah, lagu Aneuk Yatim diciptakan oleh Rafly dengan lirik yang ditulis oleh Madya Hus, seniman tutur Aceh.

"Saat lagu itu diciptakan konflik Aceh sedang mendidih. Kala itu, berstatus Darurat Militer," kata Syech Ghazali.

Konflik bersenjata itu merenggut banyak nyawa. Para ibu kehilangan anak-anak dan suami mereka.

Juga banyak anak menjadi yatim.

Kala itu, lanjut Om Syech, rakyat Aceh sudah hampir putus asa dengan keadaan yang sepertinya tak berujung.

"Sebagai seniman, Rafly dan Madya Hus menuangkan kegelisahan mereka dalam syair dan doa. Dengan harapan dapat mengetuk hati para pihak dan Pencipta Alam Semesta agar konflik ini segera berakhir," kisah Syech Ghazali.

Selain syair tentang kisah anak yatim yang kehilangan ayah karena konflik, Rafly juga menciptakan lagu berisi doa agar rakyat Aceh dijauhkan dari segala dosa dan bala.

Tiga tahun setelah album ini diluncurkan, bencana tsunami meluluhlantakkan Aceh.

Kedua lagu berisi syair derita dan doa ini pun kembali booming.

Delapan bulan berselang, kedamaian hadir di Aceh, seiring ditandatanganinya memorandum of understanding (MoU) damai antara Perwakilan RI dan pimpinan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Helsinki, Finlandia, 15 Agustus 2005.

Berikut syair lagu Aneuk Yatim

Jinoë lôn kisah saboh riwayat

Kisah barô that, barô that di Aceh Raya

Lam karu Aceh, Aceh timu ngön barat, ngön barat

Di saboh tempat, tempat muno calitra

Na sidroë aneuk jimoë siat at

Lam jeuët jeuët saat, saat dua ngön poma

Ditanyöng bak mak, bak mak ayah jinoë pat, hai jinoë pat?

Ilôn rindu that, rindu that

Keuneuk eu rupa

Nyo mantöng hudép meupat alamat

Ulôn jak seutöt, jak seutöt 'oh watee raya

Nyo ka meninggai, meuninggai Meupat keuh jirat, e jirat

Lon keuneuk jak siat, jak siat lon baca do’a

Hudép di poma 'oh tan lé ayah

Lon jak tuëng upah, tuëng upah

Lon bri bu gata

Ka naséb tanyoë, geutanyoë

Kehendak bak Allah, bak Allah

Adak pih susah, susah tetap lon saba

Seu’ot lé poma, aneuk meutuah

Kehendak bak Allah, bak Allah geutanyoë saba

Bek putôh asa..hai asa cobaan Allah, ya Allah

Saba ngön tabah, ngön tabah dudoë bahgia

Talakee do'a, taniët bak Allah

Ubé musibah, musibah bek lé trok teuka

Aceh beu aman, beu aman bek lé rô

Darah, rô darah

Seuramoë Mekkah, Mekkah beu köng agama

Seuramoë Mekkah, Mekkah beu köng agama

Baca juga: Mualem, Malik Mahmud, Pangdam, dan Kapolda Duduk Semeja, Saksikan Perjalanan Konflik Aceh

Terjemahan bebas dalam Bahasa Indonesia

Sekarang aku ceritakan satu riwayat
Kisah baru yang terjadi di Aceh
Dalam konflik Aceh, dari Timur hingga Barat
Di suatu tempat, begini ceritanya

Ada seorang anak yang terus menangis
Dia terus menangis di pangkuan ibunya
Dia bertanya pada ibunya, di mana ayah sekarang?
Aku sangat rindu, rindu sekali, Ingin melihat wajahnya

Kalau masih hidup, di mana tinggalnya
Aku akan datang, saat lebaran nanti
Kalau sudah meninggal, di mana kuburannya
Aku kan datang, membaca do'a

Hidup si ibu setelah ayah tiada
Mencari kerja untuk memberi makan kamu (anaknya)
Sudah nasib kita, kehendak Allah
Walaupun susah tetap bersabar

Dijawab Ibunya, wahai anakku
Kehendak Allah, kita bersabar
Jangan kau putus asa, ini adalah cobaan Allah
Sabar dan tabah, akhirnya bahagia
Kita berdoa, niatkan pada Allah

Semua musibah, jangan lagi datang
Aceh harus aman, jangan ada lagi tumpah darah
Serambi Mekah, kuatkan agama
Serambi Mekah, kuatkan agama

Baca juga: Wali Nanggroe Cerita Penyelesaian Konflik Aceh di Depan Panglima AD Thailand dan Kasad

Syair lagu Ya Rabbana

Ya Rabbana ya Tuhan kamoe

Hudep kamoe nyo neu ampon dosa

Ya rabbana ya tuhan kamoe

Hudep kamoe nyo neu ampon dosa

Beuneu peu ampon segala dosa

Peujioh bala eya ... Rabbana
Beuneu peu ampon segala dosa
Peujioh bala eya ... eya ... Rabbana

Ya Rabbana ya Tuhan kamoe

Tulong kamoe nyo hudep lam donya

Ya rabbana ya tuhan kamoe

Tulong kamoe nyo hudep lam donya

Beuneu peu ampon segala dosa

Peujioh bala eya ... Rabbana
Beuneu peu ampon segala dosa
Peujioh bala eya ... eya ... Rabbana

Beuneu peu ampon segala dosa

Peujioh bala eya ... Rabbana
Beuneu peu ampon segala dosa
Peujioh bala eya ... eya ... Rabbana

Terjemahan bebas dalam bahasa Indonesia

Ya Rabbana ya Tuhan kami

Hidupku ini berlumur dosa

Ya rabbana ya tuhan kami

Hidupku ini berlumur dosa

Kumohon ampun segala dosa

Jauhkan bala oh ya ... Rabbana
Kumohon ampun segala dosa
Jauhkan bala oh ya ... oh ya ... Rabbana

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved