FPI
Pemerintah Larang FPI, Berikut Sejarah Front Pembela Islam yang Dipimpin Habib Rizieq
“Pemerintah melarang aktivitas FPI dan akan menghentikan setiap kegiatan yang dilakukan FPI, karena FPI tidak mempunyai legal standing,” ungkap Mahfud
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
Sejak awal didirikan, organisasi ini mencanangkan gerakan nasional anti maksiat.
Baca juga: Staf Kedubes Jerman Dipulangkan Usai Datang ke Markas FPI
Baca juga: Penyelidikan Tewasnya 6 Laskar FPI, Komnas HAM Dapatkan Rekaman CCTV dan Percakapan
Pendirian organisasi ini hanya empat bulan setelah Presiden Soeharto mundur dari jabatannya, karena pada saat pemerintahan orde baru presiden tidak mentoleransi tindakan ekstrimis dalam bentuk apapun.
FPI pun berdiri dengan tujuan untuk menegakkan hukum Islam di negara sekuler.
Anggota FPI kemudian rutin melaksanakan aksi sweeping di tempat hiburan malam untuk 'menangkap' mereka yang dianggap melanggar aturan agama.
Karena aksinya yang frontal, banyak pihak kemudian melontarkan kritik, kecaman, hingga teror dan intimidasi kepada organisasi ini.
Pada 11 April 1999, misalnya Habib Rizieq selaku ketua umum FPI pernah ditembak oleh orang tidak dikenal, namun berhasil selamat dari maut.
Beberapa tokoh FPI yang lain, sayangnya, tidak dapat diselamatkan dan meninggal di tangan oposisinya.
Pada 23 Juli 2000, seorang penasehat Dewan Pimpinan Pusat FPI, Habib Sholeh Alatas meninggal ditembak orang tidak dikenal di depan halaman rumahnya, usai mengimami shalat subuh di masjid.
Baca juga: Staf Kedubes Jerman Datangi Petamburan, Habiburokhman Minta FPI Tak Berkolaborasi dengan Pihak Asing
Kemudian, esoknya pada 24 Juli 2000, seorang deklarator FPI KH Cecep Bustomi diserang sejumlah orang dan diberondong tembakan hingga meninggal dunia.
Meski banyak menuai kecaman dan serangan, FPI tetap kokoh berdiri dan terus menjalankan aksi mereka yang cenderung kontroversial.
Sejumlah aksi kontroversial FPI
1. Insiden Monas
Dilansir dari Kompas.com, FPI mendapat sorotan masyarakat saat melakukan penyerangan di silang Monumen Nasional (Monas) pada 1 Juni 2008, tepat pada hari kelahiran Pancasila.
FPI melakukan penyerangan terhadap Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKBB).
Tidak kurang dari 10 orang anggota AKBB mengalami luka parah dalam peristiwa yang dikenal sebagai Insiden Monas ini.
Baca juga: 5 Jam Diperiksa, 6 Keluarga Laskar FPI Mundur Jadi Saksi, Bareskrim Polri: Itu Hak Mereka