Berita Luar Negeri
Kongres Argentina Akhirya Menyetujui RUU Aborsi, Wanita Hamil Diizinkan Gugurkan Kandungan
Kongres Argentina akhirnya menyetujui RUU Aborsi, sebuah langkah terobosan bagi negara dengan UU penghentian kehamilan paling ketat di dunia.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Mereka diyakini akan menggunakan preseden ini untuk membantu perjuangan mereka dalam membuat RUU Aborsi.
Lama berjuang untuk perubahan
Aktivis telah berkampanye untuk perubahan hukum selama bertahun-tahun.
Senyapnya kampanye itu terjadi dua tahun setelah para senator menolak melegalkan aborsi.
Presiden Alberto Fernandez, yang mendukung RUU tersebut, telah memperkenalkannya kembali sebagai salah satu janji kampanyenya.
"Saya (beragama) Katolik tetapi saya harus membuat undang-undang untuk semua orang," ungkapnya.
Presiden Fernandez juga mengatakan bahwa memberikan aborsi gratis dan legal hingga minggu ke-14 kehamilan adalah masalah kesehatan masyarakat.
Baca juga: Perempuan Ini Ditemukan Tewas di Kamar Kos, Diduga Kehabisan Darah Usai Aborsi
Baca juga: Bidan Pelaku Aborsi Ngaku Setiap Bulan Terima Order, Terungkap saat Gadis 17 Minta Gugurkan Janinnya
“Karena setiap tahun sekitar 38.000 wanita dibawa ke rumah sakit karena aborsi (secara rahasia) dan sejak pemulihan demokrasi (di 1983) lebih dari 3.000 orang telah meninggal " ungkapnya.
Setelah pemungutan suara, Fernandez men-tweet di Twitter-nya
"Hari ini, kita adalah masyarakat yang lebih baik, yang memperluas hak-hak perempuan dan menjamin kesehatan masyarakat"
Baca juga: Libur Akhir Tahun Aman di Tengah Pandemi Covid-19, Cek Usaha Pariwisata Tersertifikasi CHSE di Sini
Debat Kongres
Kerumunan besar juru kampanye yang mendukung dan menentang aborsi berkumpul di luar Kongres di ibu kota Buenos Aires.
Mereka mengikuti proses debat Kongres di layar lebar.
Ketika pemungutan suara akhirnya dilakukan pada dini hari Rabu, ada kegembiraan di kubu pro-pilihan.
