Wanita Abdya Meninggal Tergantung

Ibu Muda Meninggal Tergantung di Abdya, Anak Tanya Pada Ayah: Kemana Ibu?

Anak-anak Ditinggalkan Wanita Meninggal Tergantung di Abdya Mulai Bertanya Kemana Ibu, Berikut Keterangan Suami  

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Muhammad Hadi
Foto kiriman warga
Tim Satreskrim Polres Abdya membawa mayat perempuan S (36) yang ditemukan tergantung di rumah mertuanya di Dusun I, Gampong Geulumpang Payong, Blangpidie, Minggu (3/1/2021) siang. 

Karena pintu tak kunjung dibuka, lalu ibu dari Ismail masuk dari pintu belakang, setelah mencongkel pacok pintu bagian dalam.

Setelah berhasil masuk ke dalam, sang mertua menjerit saat melihat menantu (S) dalam keadaan terkulai dengan posisi tergantung tali nilon ayunan di ruang tamu.

Baca juga: Pria Ini Dapat Uang Rp 135 Miliar Setelah 28 Tahun Dipenjara, Ternyata Salah Tangkap

Sedangkan Ismail yang masih berada di Terminal Blangpidie mendapat kabar tersebut setelah ditelpon salah seorang tetangga.

Saat tiba di rumah, Ismail sempat melihat sang istrinya dalam posisi masih tergantung dengan tali nilon ayunan yang terikat pada kayu yang melintang di atas ruang tamu rumah.

“Saya sempat telpon Pak Erjan, (Kasat Reskrim Polres Abdya), beliau minta agar tali jangan dibuka dulu. Saya sangat terpukul atas musibah ini. Ya, Allah, kenapa peristiwa ini terjadi,” ujar Ismail.

Tim Satreskrim memasang police line di depan rumah korban, Minggu (3/1/2021) guna mendalami motif meniggalnya korban.
Tim Satreskrim memasang police line di depan rumah korban, Minggu (3/1/2021) guna mendalami motif meniggalnya korban. (SERAMBINEWS.COM/RAHMAT SAPUTRA)

Dalam suana seperti itu, istrinya  yang sudah meningggal dunia diturunkan oleh warga yang datang ke lokasi dengan cara memotong tali gantungan.

“Siapa yang menurunkan, saya sendiri tak milihat karena saya terus berusaha menenangkan anak-anak,” katanya.

Linglung                     

Perempuan S (33), asal Tengah Baru, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan, dinikahi Ismail sekitar tahun 2007 lalu.

Baca juga: BEM UI Desak Negara Cabut SKB 6 Menteri dan Maklumat Kapolri Tentang Penghentian Kegiatan FPI

Perubahan sang istri mulai terlihat setelah melahirkan anak kedua.

Saat itu, pasagan ini sudah membangun rumah tempat tinggal di Dusun 3, Gampong Kuta Tinggi, tetangga Gampong Geulumpang Payong.        

Kendati tampak linglung, namun sang istri gampang tersinggung melihat orang lain bendiri di depannya dengan berkacak pinggang.

“Istri saya langsung marah jika melihat orang berdiri di depan sambil berkacak pinggang. Itu pernah terjadi dengan tetangga rumah kami di Kuta Tinggi,” katanya.

Hal serupa juga terjadi di depan kedai (kios) bahan kebutuhan milik Ismail di lokasi mulut gerbang masuk Jalan Irigasi di Geulumpang Payong, gegara ada orang berdiri di depannya  sambil berkacak pinggang.   

Sang istri sering mengalami pusing kepala, selain linglung, dan pernah menjalani operasi penyakit kanker payudara lebih setahun lalu.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved