Perawat Putus Tangan
Kisah Pilu Anna Mutia, Tangannya Putus Usai Bertugas di RSUTP, Tinggalkan Seorang Anak dan Suami
Kepergian Anna Mutia untuk selamanya ini meninggalkan seorang anak dan seorang suami bernama Fajri
Penulis: Faisal Zamzami | Editor: Faisal Zamzami
Sebelum menghadap kepada ilahi, tangan Anna yang sempat disambung oleh tim dokter RSUZA, harus dicopot kembali.
Tangannya dicopot kembali setelah dinyatakan tidak berfungsi, karena aliran darahnya tidak mengalir dengan baik.

Tak lama setelah Anna meninggal, polisi berhasil mengungkap penyebab tangan korban putus dan menangkap pelakunya.
Polisi berhasil mengungkap penyebab tangan Anna Mutia ibu satu anak itu putus hingga meninggal dunia setelah melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi.
Berdasarkan hasil penyidikan, polisi menyimpulkan tangan korban putus akibat kena benda tajam mata mesin potong rumput yang digunakan oleh seorang petani.
Setelah melakukan pengembangan, polisi berhasil menangkap seorang petani berinisial AB (65).
Polres Aceh Barat Daya resmi menetapkan AB sebagai tersangka dalam kasus meninggalnya Anna Mutia.
AB ternyata sempat memberi pertolongan kepada korban setelah mengetahui tangan korban putus.
Saat itu, AB melihat di tangan kanan korban tersangkut serpihan mata pisau mesin potong rumput miliknya yang copot dan terbang.
Karena ketakutan, AB bergegas mencabut serpihan mata pisau yang nyangkut di lengan korban.
Kemudian, AB membuang serpihan mata pisau tersebut ke bekas lahan kebun jagung yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Bahkan pelaku yang terus dihantui ketakutan usai kejadian itu juga menanam mesin potong rumput miliknya di kebun sawit di belakang rumahnya untuk menghilangkan jejak.
Kini AB telah ditahan polisi untuk menjalani proses hukum meski perbuatannya tida ada unsur kesengajaan.
AB dinilai bertanggung jawab atas meninggalnya ibu satu anak tersebut.
Sebab, mata mesin potong rumput miliknya copot hingga terbang dan mengenai lengan kanan korban hingga putus, Senin (28/12/2020) pagi.
Demikian disampaikan Kasat Reskrim Polres Abdya, AKP Erjan Dasmi STP didamping Kabag Ops dan Kapolsek Susoh, Iptu Barmawi, saat menggelar pers rilis, Selasa (5/1/2021) di halaman Mapolres setempat.
AKP Erjan menjelaksan kronologi yang menimpa Anna yang ditemukan tidak sadarkan diri di jalan Dusun Ingin Jaya, Gampong Ujong Padang, Kecamatan Susoh, Senin (28/12/2020) pagi.
Atas peristiwa itu, perawat yang bertugas di ruang paru itu, tak hanya kehilangan tangan kanannya, namun juga harus kehilangan nyawa.
Awalnya, kata Erjan, pihaknya menduga musibah yang menimpa Anna merupakan laka tunggal.
Namun setelah mendapat laporan, pihaknya melakukan penyelidikan.
“Ada yang mengatakan begal, perampokan dan begal, atau dendam itu tidak benar, yang benar adalah beliau terkena pisau mesin pemotong rumput," tegas AKP Erjan.
"Pelaku sudah ditangkap. Intinya, kita sudah mengungkap motif yang selama ini masih tanda tanya” sebut Erjan.
Menurutnya, apa yang menimpa Anna itu adalah kecelakaan kerja dan tidak ada unsur kesengajaan.
"Ini murni kecelakaan kerja, tidak ada unsur kesengajaan," tegasnya.
Karena, katanya, saat kejadian AB sedang bekerja membersihkan rumput di kebunnya dengan cara memotong menggunakan mesin pemotong rumput.
Tiba-tiba sebagian pisau mesin pemotong rumput lepas hingga terbang dan mengenai tangan kanan Anna yang kebetulan sedang melintas di kawasan tersebut.
Tak lama kemudian, tiba-tiba AB mendengar suara jeritan Anna yang meminta tolong diikuti suara sepeda motor yang jatuh.
Mendengar suara tersebut, AB pun ke luar dari kebun menghampiri korban yang sudah tergeletak di atas aspal.
Saat tiba ke lokasi itu, AB melihat di tangan kanan korban, ada serpihan mata pisau pemotong rumput miliknya yang copot.
Karena ketakutan, AB pun segera mencabut dan membuang mata pisau tersebut, tanpa dilihat oleh teman Anna yang awalnya sudah melaju ke depan dan kembali ke lokasi sesuai mendengar jeritan Anna.
"Karena ketakutan, pelaku berusaha mencabut pisau yang nyangkut di lengan korban," terangnya.
Melihat kondisi tangan korban terputus, sebut Erjan, sehingga AB membuang serpihan pisau tersebut ke bekas lahan kebun jagung yang tak jauh dari lokasi kejadian.
"Jaraknya hanya berkisar 8 meter, dari lintasan jalan aspal," ungkapnya.
Erjan menambahkan, alasan AB membuang serpihan besi pemotong rumput itu, karena merasa ketakutan.
"Bahkan, karena merasa ketakutan, beliau juga menanam mesin pemotong rumput di kebun sawit di belakang rumahnya, sesuai menggantikan dengan mata pisau yang baru," pungkasnya.
Atas peristiwa itu, AB terancam lima tahun penjara atau dijerat Pasal 359 KUHPidana.

Selasa (5/1/2021) sore, Jenazah Anna Mutia tiba di rumah duka di Gampong Alue Pisang, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya.
Dari kejauhan, sekitar pukul 18.00 WIB suara sirene mobil ambulans terdengar meraung-raung di jalan nasional Tapaktuan - Banda Aceh menuju rumah duka.
Mendengar suara sirene mobil ambulans itu, seketika membuat rumah duka dipadati oleh warga dan keluarga yang sudah duluan menunggu kedatangan jenazah Anna.
Isak tangis pun pecah, tak sedikit suara tangis dari saudara, kerabat, dan tetangga menyambut kedatangan jenazah Anna.
"Tiba tadi sekira Pukul 18:00 WIB gitu," ujar Herianto Marzuki salah seorang keluarga Anna kepada Serambinews.com, Selasa (5/1/2021) malam.
Heri menyebutkan, seusai dilaksanakan fardhu kifayah, Anna Mutia dimakam di belakang rumah orangtuanya.
"Beliau dimakamkan di belakang rumah, kebetulan di situ juga kakek dan nenek dimakamkan," kata Heri.
Saat pemakaman itu, sebut Heri, suaminya Fajeri dan anak, bersama keluarganya ikut mengantarkan wanita berkulit putih itu ke tempat peristirahatan terakhirnya.
"(Fajeri) beliau sangat terpukul, kalau anaknya mungkin karena masih berusia dua tahun, jadi kayak tak terjadi apa-apa," pungkasnya.
(Serambinews.com/Faisal Zamzami)
Baca juga: Kapolda Aceh Serahkan Bantuan Pertamini untuk Warga Nagan Raya
Baca juga: Satpol PP Tertibkan Pedagang Pinggir Jalan T Nyak Arief, Berkkali Telah Diingatkan
Baca juga: Teddy Jelaskan Nasib Uang Rp 5 Miliar Titipan Rizky Febian hingga Singgung soal Piutang