Lifestyle
Sering Konsumsi Minuman Boba? Simak Bahaya Kesehatan Hingga Masalah Kulit yang Mengintai
Mungkin saja kulit tidak toleran terhadap laktosa dan hormon dalam susu sehingga dapat bereaksi dengan testosteron dalam tubuh.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Mursal Ismail
Mungkin saja kulit tidak toleran terhadap laktosa dan hormon dalam susu sehingga dapat bereaksi dengan testosteron dalam tubuh.
SERAMBINEWS.COM - Berikut bahaya kesehatan hingga masalah kulit yang mengintai tubuh, jika sering mengonsumsi minuman boba.
Kepopuleran minuman boba atau bubble tea sebagai minuman kekinian memang tidak bisa dihindari.
Bahkan hingga kini, minuman boba tetap menjadi primadona khusunya di kalangan kaum milenial.
Meskipun memberi kesegaran dan rasa kenyang saat mengonsumsinya, bubble tea juga menimbulkan efek samping yang buruk bagi kesehatan.
Bahkan minuman ini sempat membuat berbagai ahli kesehatan di rumah sakit Singapura khawatir.
Tanpa disadari, ada sejumlah bahaya kesehatan yang mengintai jika sering minum minuman boba.
Para ahli kesehatan di Singapura pun sudah memperingatkan warga negara tersebut terkait kandungan gula yang sangat tinggi dari bubble tea.
Baca juga: Resep Membuat Boba Bertekstur Kenyal, Caranya Gampang dan Cuma Butuh 2 Bahan Ini
Baca juga: Resep Seblak Ceker Kuah Pedas, Cocok Dijadikan Santapan Cuaca Dingin, Bisa Juga Jadi Ide Usaha
Baca juga: Berbahaya Bagi Kesehatan, Ini 9 Tempat yang Tidak Boleh Untuk Menyimpan Ponsel
Melansir dari Healthxchange.sg, bubble tea original, di Singapura juga dikenal dengan sebutan teh susu mutiara.
Pada dasarnya adalah teh hitam yang diseduh atau teh hijau yang dicampur dengan susu, gula, dan mutiara tapioka (boba) yang kenyal, dan biasanya disajikan dingin dengan es.
Para ahli kesehatan di Singapura mengakui bahwa minum teh hitam atau teh hijau setiap hari sebenarnya bermanfaat bagi kesehatan.
Minuman ini kaya sumber antioksidan yang disebut polifenol.
Polifenol memiliki sifat anti-oksidan, anti-inflamasi dan anti-karsinogenik.
Senyawa-senyawa itu dapat membantu melindungi tubuh dari radikal bebas yang menyebabkan kerusakan sel dan peradangan dalam tubuh.