Berita Aceh Singkil
Sempat Menolak, Panglima Laot Akhirnya Sepakat Izinkan Nelayan Sumut Beroperasi di Aceh Singkil
Adapun ketentuan yang harus dipatuhi antara lain, kapal penangkap ikan boleh beroperasi di zona tradisional maksimal berbobot 3 GT. Dengan dilengkapi
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nurul Hayati
Sebelumnya, saat awal musyawarah peserta rapat menyatakan menolak kehadiran nelayan dari luar Provinsi Aceh menangkap ikan di zona tradisional Kemukiman Gosong Telaga, Kecamatan Singkil Utara, Kabupaten Aceb Singkil.
Terutama, nelayan asal Sumatera Utara (Sumut) seperti dari Kabupaten Tapanuli Tengah dan Sibolga yang berbatasan langsung dengan Kemukiman Gosong Telaga.
Hal itu disampaikan kepala desa serta panglima laot lhok di Kemukiman Gosong Telaga, saat melakukan pertemuan dengan Dinas Perikanan Aceh Singkil.
Musyawarah itu membahas kesepakatan yang akan dibawa dalam pertemuan, antara Pemkab Aceh Singkil dengan Pemerintah Tapanuli Tengah (Tapteng).
Baca juga: Jihan Salsabila, Influencer dan Duta Wisata yang Terus Mengejar Berprestasi
Menyusul terjadinya pemberian sanksi adat, kepada nelayan Tapteng oleh peradilan adat Kemukiman Gosong Telaga.
Keputusan adat tersebut, mendapat balasan dengan ditahannya mobil pengangkut ikan asal Aceh Singkil tujuan Sibolga di wilayah Sorkam, Tapteng.
Agar tidak terjadi konflik berkepanjangan, Pemkab Aceh Singkil berencana melakukan pertemuan dengan Pemerintah Tapteng.
Sebelum pertemuan, panglima laot Kabupaten Aceh Singkil dan panglima laot lhok bersama Dinas Perikanan merumuskan poin-poin yang akan dibicarakan.
Saat awal pertemuan, peserta menyatakan menolak masuknya nelayan luar Aceh.
"Kami telah bermusyawarah, sepakat menolak kehadiran nelayan luar Provinsi Aceh di wilayah hukum Kemukiman Gosong Telaga," kata Mohd Dhin, Kepala Desa Gosong Telaga Utara, Kemukiman Gosong Telaga.
Pernyataan serupa juga disampaikan Kepala Desa Gosong Telaga Selatan, Tahrim.
Ia mengungkapkan, alasan penolakan lantaran kehadiran nelayan luar Aceh merugikan nelayan lokal.
Bahkan, dapat mengganggu keberlanjutan ekosistem laut.
"Secara tidak langsung kehadiran nelayan luar membunuh nelayan lokal," tegasnya.
Persoalan itu terjadi, sebab alat tangkap nelayan luar jauh lebih modern.