Normalisasi Hubungan Qatar dengan Israel, Kelompok Hamas Disebut Jadi Mesin Pemulus Normalisasi
Hubungan janggal ini rupanya berkaitan dengan tekanan ekonomi Jalur Gaza.
SERAMBINEWS.COM - Satu persatu negara Arab membuka hungan dengan Israel.
Menyusul Bahrain dan Uni Emirat Arab, Qatar kini juga mulai normalisasi dengan Israel.
Hubungan janggal ini rupanya berkaitan dengan tekanan ekonomi Jalur Gaza.
Dikutip dari Jerusalem Post, hubungan yang dikembangkan antara Israel dan Qatar rupanya untuk menyediakan pendanaan Hamas.
Karena jika tidak, akan ada kelumpuhan ekonomi dan dapat memicu perang di Jalur Gaza.
Hal itu disebut-sebut sebagai mesin pemicu normalisasi antara Yerusalem dan Doha.
Ditekankan November lalu Qatar menolak normalisasi apapun bentuknya dengan Israel.
Namun sumber yang mengatakan kepada Jerusalem Post mengatakan dengan percaya diri jika hal ini bisa berubah dengan mudah.
Baca juga: WhatsApp Tunda Pembaruan Kebijakan Privasi, Picu Protes Global Hingga Beralih ke Telegram dan Signal
Baca juga: Pengen Terkenal di Youtube, Bocah 11 Tahun Kehilangan Kedua Kakinya Usai Dilindas Kereta
Baca juga: Kabar Gembira, Camat di Aceh Dapat Tambahan Biaya Operasional Rp 500.000 per Desa
Serta, dengan pergantian administrasi pemerintah AS, hal ini juga lebih mudah lagi berubah.
Lebih jauh lagi sumber tersebut mengatakan koordinasi tertutup antara Israel dan Qatar untuk memfasilitasi pendanaan untuk Hamas agar ekonomi Gaza yang lemah bisa tetap berjalan akan menjadi kunci normalisasi.
Rupanya hal ini memang benar terjadi.
Ironisnya, bahkan ketika Hamas berkomitmen menghancurkan Israel dan kontinyu tembakkan roket ke kota-kota Israel, dinamika aneh dengan penguasa Gaza membantu membawa kudeta legit bagi Israel.
Qatar adalah titik strategis bagi banyak pihak di Timur Tengah, sementara Doha sudah lama terlibat perang diplomatik dan ekonomi dengan Arab Saudi dan negara teluk Sunni moderat sejak Juni 2017.
Pertengahan Desember, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas bertemu dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani.
Pertemuan tersebut dilakukan untuk mencoba meyakinkan al-Thani agar menjadi tuan rumah konferensi perdamaian 2021 ini.
Baca juga: Modus Beli Kerupuk, Ibu Hamil, Anak & Menantu Rampok Toko Sembako, Sekarung Uang 200 Juta Raib
Baca juga: CURHAT Pilu Korban Gempa di Mamuju, Jenazah Ibunya Belum Dimandikan dan Dimakamkan