Kesehatan

Apakah Ada Atau Berisiko Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil? Berikut Penjelasan Lengkap Ahli

Jika Anda sedang hamil, ada beberapa yang mesti Anda ketahui mengenai vaksin Covid-19, seperti dikutip pada healthline.com

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Mursal Ismail
Tribun Network
Ilustrasi ibu hamil 

Konon, vaksin messenger RNA (mRNA) dianggap aman untuk orang hamil.

Menurut Dr. Henry Bernstein, seorang dokter anak di Northwell Health's Cohen Children's Medical Center dan anggota dari Komite Penasihat Komite Penasihat dan Pengendalian Penyakit untuk Praktik Imunisasi (ACIP), vaksin mRNA dengan cepat rusak dan terdegradasi di dalam tubuh.

Mereka bukanlah vaksin hidup, tidak memasuki inti sel kita, dan tidak mengubah DNA kita.

Vaksin juga tidak mungkin mencapai dan melewati plasenta, menurut Dr. Christian Pettker, seorang spesialis kehamilan berisiko tinggi di Yale Medicine dan profesor ilmu kebidanan, ginekologi, dan reproduksi di Yale School of Medicine.

“Berdasarkan pengetahuan saat ini, para ahli yakin bahwa vaksin mRNA tidak akan menimbulkan risiko bagi orang yang sedang hamil,” kata Pettker.

Baca juga: BPJS Kesehatan Dukung Vaksin dengan Aplikasi P-Care Vaksinasi

Beberapa orang melaporkan efek samping ringan setelah menerima vaksin, seperti kelelahan dan demam ringan.

Efek samping ini hanya menunjukkan sistem kekebalan bekerja, dan bukan merupakan tanda sesuatu yang lebih serius.

Orang hamil yang mengalami demam ringan setelah suntikan dapat mempertimbangkan penggunaan asetaminofen.

“Anda mungkin mengalami sakit lengan atau merasa sedikit 'seperti flu' atau bahkan demam.

Ini benar-benar baik-baik saja dan Anda dapat menggunakan asetaminofen dan istirahat sampai efek samping ini hilang dalam beberapa hari, ”kata Demosthenes.

The American College of Obstetricians dan Gynecologists (ACOG) mengatakan vaksin tidak boleh dipotong dari orang-orang yang menyusui atau hamil.

ACOG juga menyatakan, vaksin tidak diyakini menyebabkan kemandulan, keguguran, bahaya pada bayi baru lahir, atau membahayakan orang hamil, tambah Demosthenes.

“Wanita yang mencoba untuk hamil harus merasa nyaman dengan keputusan mereka untuk mendapatkan vaksin dan jika mereka harus hamil, mereka harus menerima dosis kedua pada 3 minggu,” kata Demosthenes.

Baca juga: Naik Sepeda, Muspida Aceh Singkil Kampanyekan Vaksin Corona

Keputusan terserah Anda

Pada akhirnya, memilih apakah akan mendapatkan vaksin atau tidak akan menjadi keputusan pribadi setiap orang yang hamil.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved