Internasional

Warga Yahudi Maroko Siap Terbang Langsung ke Kampung Halaman

Warga Yahudi Maroko telah bersiap terbang langsung ke kampung halamannya, Israel. Seperti Fanny Mergui tidak ragu lagi, untuk mengemasi koper naik

Editor: M Nur Pakar
AP
Bendera Maroko, Israel, dan Amerika Serikat berkibar di kokpit pesawat El Al yang mendarat di ibu kota Maroko, Rabat, pada 22 Desember 2020 

Saat ini, sekitar 3.000 orang Yahudi tetap berada di Maroko.

Pengusaha George Sebat (56) mengatakan sangat senang dan optimis tentang normalisasi Maroko, mengutip dampak positif bagi pariwisata dan ekonomi.

Prosper Bensimon, berbicara setelah shalat magrib di sinagoga Em Habanim Casablanca, setuju.

"Empat tetangga Muslim saya ingin menemani saya pada kunjungan pertama saya dari Maroko," katanya.

Tetapi normalisasi belum diterima secara universal oleh orang Maroko.

Baca juga: Pria Australia Diseret ke Pengadilan Karena Serukan Pembunuhan Terhadap Muslim dan Yahudi

Sion Assidon, seorang akademisi dan aktivis sayap kiri terkemuka yang mendukung gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi terhadap perlakuan Israel terhadap Palestina, sangat menentang.

"Mode terbaru adalah membenarkan rasa malu normalisasi dengan mengutip hubungan historis Maroko dengan penjajah Maroko," tulisnya di Facebook.

Mergui, mantan aktivis pemuda Zionis, mengatakan telah beremigrasi ke Israel pada 1960-an, tetapi kembali ke Maroko setelah Perang Enam Hari 1967.

"Saya tidak dapat menerima bahwa negara Yahudi, yang saya yakini, harus menduduki tanah Palestina," katanya.

Dia mendesak Israel untuk mendukung pembentukan negara Palestina.

Tapi, tambahnya, dia menyambut baik setiap langkah menuju perdamaian.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved