Breaking News

Air Bersih

Tunggakan Pelanggan Capai Rp 6,8 Miliar, PDAM Tirta Tamiang Gandeng Jaksa

Meski belum membahas teknis penagihan, ada kemungkinan tim ini akan langsung memutus jaringan distribusi di rumah pelanggan yang menunggak.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/Dok Ismail
Direktur PDAM Tirta Tamiang, Ismail menyebut pemasangan jaringan air bersih pada seribu MBR merupakan bagian dari pengentasan kemiskinan. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - PDAM Tirta Tamiang menggandeng Kejari Aceh Tamiang untuk mendampingi penagihan tunggakan pelanggan yang mencapai Rp 6,8 miliar.

Direktur PDAM Tirta Tamiang, Ismail mengatakan keterlibatan aparat hukum ini secara resmi sudah berlaku setelah penandatanganan MoU dilakukan pada Kamis (21/1/2021).

“Sudah, tadi pagi MoU sudah ditandatangani, ke depan kita akan didampingi kejaksaan, termasuk untuk penagihan,” ujarnya.

Meski belum membahas teknis penagihan, ada kemungkinan tim ini akan langsung memutus jaringan distribusi di rumah pelanggan yang menunggak.

“Teknisnya belum dibahas, bisa saja nanti langsung diputus atau bisa juga diberi peringatan lebih dahulu,” lanjutnya.

Ismail menyebut tunggakan ini ada yang sudah berusia enam tahun. Umumnya iuran macet ini dilakukan oleh pelanggan di Kota Kualasimpang yang mencapai Rp 2,5 miliar kemudian Karangbaru Rp 1,9 miliar.

Diakuinya selama ini PDAM Tirta Tamiang belum pernah menjatuhkan sanksi pemutusan jaringan distribusi terhadap pelanggan yang menunggak.

“Kebanyakan pelanggan kita masyarakat ekonomi bawah, kurang manusiawi rasanya kalau diputus,” Ismail memberi alasan.

Baca juga: Vanessa Angel Ceritakan Makan Nasi Saat di Penjara, Tak Ada yang Istimewa

Baca juga: VIDEO Haji Uma Temani Berobat Santriwati Penderita Kanker ke RSU Cut Meutia Aceh Utara

Baca juga: Terjadi Perbedaan Signifikan, Ini Perbandingan Gaji Sekdes dan Aparatur Desa Dalam 3 Tahun Terakhir 

Di sisi lain Ismail menjelaskan tunggakan yang terus bertambah ini mulai mengancam keuangan perusahaan.

Dia pun mengatakan dirinya wajib menyelamatkan PDAM Tirta Tamiang dari ancaman kolaps.

“Kalau begini terus perusahaan akan kolaps. Harus ada kebijakan untuk menyelamatkan perusahaan ini,” sambungnya.

Saat ini PDAM Tirta Tamiang memiliki 20.600 pelanggan dengan pemasukan Rp 1,2 miliar per bulan.

Pendapatan ini masih minus Rp 200 juta karena setiap bulannya harus beban keuangan mencapai Rp 1,4 miliar.

“Selain gaji, beban terbesar itu iuran listrik sebesar Rp 400 juta,” tukasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved