Update Corona di Aceh Barat Daya

Ternyata Abdya Sudah Kembali Lagi Menjadi Zona Kuning, Ini Penjelasan Kadinkes

Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), yang sempat turun status menjadi zona oranye  atau zona risiko sedang pada minggu lalu....

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Kadinkes Abdya, Safliati SST MKes. 

Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), yang sempat turun status menjadi zona oranye  atau zona risiko sedang pada minggu lalu, ternyata sudah  naik lagi menjadi zona kuning atau zona risiko rendah penyebaran Covid-19 berdasarkan analisis Satgas Covid-19 Pusat tanggal 24 Januari 2021.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Abdya, Safliati SST MKes kepada Serambinews.com, Rabu (27/1/2021) menjelaskan, Abdya sempat turun menjadi zona oranye pada minggu ketiga Januari, namun pada minggu keempat Januari ini naik lagi menjadi zona kuning (zona risiko rendah) Covid-19.

Kenaikan status zona tersebut disampaikan Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani kepada awak media di Banda Aceh, Selasa (26/1/20). Dijelaskan bahwa Kabupaten Abdya dan Kabupaten Bireuen kembali naik status menjadi zona kuning, bersama Kabupaten Aceh Tenggara (Agara).   

Sempat diberitakan, Selasa bahwa Kabupaten Abdya turun  status dari zona kuning yang sempat bertahan sekitar dua bulan lebih menjadi zona oranye sejak Minggu pekan lalu (minggu ketiga Januari).

Hal ini  terungkap dalam paparan dr H Taqwallah MKes (Satgas Percepatan Penanganan Aceh) melalui aplikasi Zoom pada Senin (25/1/2020) lalu. Soalnya, saat paparan tersebut, Abdya tidak terlihat lagi masuk zona kuning, kecuali Kabupaten Agara sebagai kabupaten satu-satunya di Aceh saat itu. 

Baca juga: Unik dan Bisa Dicontoh, Ini Cara Dilakukan Kapolsek Seruway Agar Warga Patuhi Protkes Covid-19

Safliati menjelaskan, penyebab Abdya sempat turun status menjadi zona oranye minggu lalu selama sekitar satu pekan, karena berdasarkan pemantauan Satgas Covid-19 Pusat bahwa kurang disiplin menerapkan protokol kesehatan (protkes), meskipun tidak ada penambahan warga yang terkonfirmasi Positif Covid-19.

Penyebab tersebut diketahui setelah Kepala Dinkes Abdya itu bertanya langsung kepada Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, setelah daerah dengan penduduk sekitar 150 ribu jiwa itu hilang dari zona kuning.

Jawaban yang ia peroleh dari Satgas Covid-19 Aceh bahwa  perubahan status zona Covid-19 suatu daerah merupakan kewenangan Satgas Pusat dari hasil analisis update data yang dikirim dari daerah-daerah, dan hasil pemantauan pelaksanaan protkes di daerah bersangkutan.

“Meski tak ada penambahan kasus baru Covid-19, sementara ketentuan protkes kurang diterapkan, maka bisa juga  berubah zonanya,” kata Safliati mengutip penjelasan Satgas Covid-19 Aceh.       

Berarti, kata Safliati, perlu dipahami bahwa penilaian zona suatu daerah ada dua. Pertama, bertambah kasus warga yang terkonfirmasi Positif Covid-19. Dan, kedua, tingkat kedisiplinan warga menerapkan protkes.

Setelah Kabupaten Abdya naik lagi menjadi zona kuning pada minggu keempat Januari ini, Saflati kembali mengingatkan kepada semua pihak agar benar-benar disiplin menerapkan protkes karena bisa berpengaruh terhadap penetapan zona.   

Baca juga: Tim Peucrok Jaring 18 Pelanggar Prokes di Kecamatan Baitussalam Aceh Besar

“Dimana saja dan kapal saja, ketentuan 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak) tetap harus dipatuhi. Jika tidak, bukan tak mungkin kembali ditemukan kasus terkonfirmasi positif corona sehingga status berubah lagi menjadi zona merah, ” tegas Safliati.

Tak Ada Lagi Kasus Covid-19

Kepala Dinkes Abdya, Safliati lebih lanjut menjelaskan, warga setempat yang terkonfirmasi Positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), berjumlah 94 orang, hasil pendataan sejak Maret 2020 lalu.

Sejak 10 Desember lalu hingga Selasa (26/1/2021) sore, tidak ditemukan lagi kasus baru atau tidak ada lagi pasien Positif Corona yang dirawat di rumah sakit/isolasi di rumah.

Juga tidak ada lagi kasus baru probable, sebelumnya disebut PDP (Pasien Dalam Perawatan) lebih dari satu bulan terakhir, termasuk ada warga Kabupaten Abdya yang masuk data Suspek, sebelumnya dinamakan ODP (Orang Dalam Pengawasan) selama dua bulan terakhir.

Kondisi pandemi Covid-19 yang berhasil ditekan untuk sementara di Abdya, diharapkan tidak membuat warga menjadi lengah dalam penerapan protkes.

Dia membenarkan, berdasarkan update data terakhir yang dirilis, Selasa (26/1/2021) sore pukul 17.00 WIB, tidak terjadi penambahan kasus baru warga Abdya yang terkonfirmasi Positif Covid-19.

Kasus baru positif Corona tidak bertambah sejak 10 Desember 2020 atau selama satu setengah bulan terakhir. Juga tidak ada kasus baru probable (PDP) dan data suspek (ODP) di wilayah sembilan kecamatan setempat.  

Warga Kabupaten Abdya, yang terkonfirmasi Positif Covid-19, hasil pendataan sejak Maret hingga awal  Desember 2020 mencapai 94 orang.

Baca juga: 5 Bahaya Menyambung Rambut atau Hair Extension, Rontok hingga Iritasi Parah

Dari jumlah tersebut, sebanyak 86 pasien berhasil sembuh setelah menjalani rawatan di rumah sakit dan isolasi di rumah. Sedangkan 8 pasien lainnya meninggal dunia.

Sebanyak 86 pasien positif dinyatakan sembuh setelah mereka menjalani rawatan di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh dan Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) Abdya, beberapa orang diantaranya menjalani isolasi di rumah setelah dirawat di rumah sakit.

Sementara 8 pasien Positif Corona akhirnya meninggal dunia, masing-masing 3 warga Kecamatan Babahrot, 2 warga Kecamatan B

Baca juga: Wali Kota Banda Aceh Resmikan Pusat Jajanan Serba Ada Gampong Seutui

langpidie, 1 warga Kecamatan Jeumpa, 1 warga Kecamatan Lembah Sabil, dan 1 warga Kecamatan Kuala Batee.

Pobable dan Suspek  

Sementara itu Kasus baru probable (PDP) dan data Suspek (ODP) Covid-19, menurut Kepala Dinkes Abdya, Safliati tidak ditemukan lagi sejak 23 November 2020 hingga Selasa (26/1/2021) sore.

Probable atau pasien bergejala Covid-19 di Kabupaten Abdya, hasil pendataan sejak Maret 2020 lalu, berjumlah 47 orang.

Sebanyak 43 orang diantaranya dinyatakan sembuh karena tidak ditemukan lagi gejala Covid-19 setelah dirawat.

Sedangkan empat pasien probable lainnya meninggal dunia, yaitu satu  warga Kecamatan Kuala Batee, satu warga Kecamatan Blangpidie, dan satu warga asal Jakarta Selatan, dan satu warga Kecamatan Susoh.

Bukan saja probable, warga Kabupaten Abdya yang masuk data Suspek (ODP)  juga tidak ditemukan lagi sekitar  dua bulan terakhir atau hingga  Selasa (26/1/2021) sore.

Safliati menjelaskan update data terakhir Suspek di Kabupaten Abdya, sejumlah 202 orang, hasil pendataan sejak Maret 2020 lalu. Tapi, seluruhnya selesai menjalani isolasi di rumah sejak dua bulan lalu.(*)

Baca juga: Warga Aceh Utara Temukan Bom Rakitan, Sempat Dibanting ke Pohon Kelapa, Lalu Dihantam Pakai Sekrop

Baca juga: Seluruh Pejabat Pemerintah Aceh sudah Lapor LHKPN ke KPK, Ini Kata Sekda Aceh

Baca juga: Puting Beliung Rusak 15 Unit Bangunan di Bener Meriah

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved