Internasional
UEA Tawarkan Kewarganegaraan Warga Asing Dengan Keahlian Tertentu
Uni Emirat Arab (UEA) pada Sabtu (30/1/2021) mengumumkan rencana memberikan kewarganegaraan kepada sejumlah orang asing .
SERAMBINEWS.COM, DUBAI - Uni Emirat Arab (UEA) pada Sabtu (30/1/2021) mengumumkan rencana memberikan kewarganegaraan kepada sejumlah warga negara asing.
Kebijakan itu diambil oleh negara kaya minyak itu untuk membawa pulang warga negara asing ke Abu Dhabi dan Dubai.
Juga sebagai bagian dari upaya untuk merangsang ekonominya di tengah pandemi virus Corona.
Dilansir AP, UEA sebelumnya memberikan kewarganegaraan kepada orang-orang Palestina.
Baca juga: UEA Dituduh Menyebarkan Virus Corona ke Luar Negeri, Seusai Turis Gelar Gaya Hidup Mewah
Termasuk yang membantu membentuk pemerintahan negara itu setelah pembentukannya pada tahun 1971.
Yang lain telah menerimanya dari waktu ke waktu.
Pengumuman dikeluarkan oleh Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, penguasa Dubai yang juga menjabat sebagai Perdana Menteri dan Wakil Presiden negara otokratis.
Dia mengatakan tawaran tersebut dapat berlaku untuk seniman, penulis, dokter, insinyur dan ilmuwan, serta keluarga mereka.
Sheikh Mohammed menulis di Twitter bahwa penguasa turun-temurun di tujuh emirat negara dan tingkat federal akan mencalonkan mereka untuk menjadi kewarganegaraan.
Baca juga: AS Tunda Penjualan Senjata Canggih Diprakarsai Donald Trump, Baik ke UEA Maupun Arab Saudi
Mereka yang diberikan kewarganegaraan juga akan dapat mempertahankan kewarganegaraan awal mereka.
Tidak segera jelas apakah kewarganegaraan juga akan memberikan hak atas program sosial dari buaian sampai kuburan untuk warga negaranya.
UEA adalah rumah bagi lebih dari 9 juta orang, hanya sepersepuluh dari mereka adalah warga lokal.
Pada November 2020, UEA mengumumkan rencana untuk merombak hukum pribadi Islam di negara itu.
Baca juga: UEA Umumkan 3.491 Kasus Baru Covid-19 dan Lima Kematian
Seperti mengizinkan pasangan yang belum menikah untuk tinggal bersama.
Melonggarkan pembatasan alkohol dan mengkriminalisasi apa yang disebut "pembunuhan demi kehormatan".(*)