Tragedi Arakundo

Rentetan Peristiwa Tragedi Arakundo 3 Februari 1999: Dari Dakwah Aceh Merdeka Hingga Pembantaian

Ada jutaan orang yang bertanya bagaimana sebetulnya peristiwa mengerikan itu terjadi. Berikut rentetan peristiwa tragedi Arakundo Idi Cut.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
ARSIP SERAMBI INDONESIA
Jenazah Saiful Bahri (20) penduduk Desa Botren Alue le Mirah, Kecamatan Julok, Aceh Timur yang diduga korban pembantaian aparat di Idi Cut. Korban ditemukan Jumat kemarin 18 Km dari jembatan Arakundoe. - SERAMBI 1B 

Sekelompok orang tak dikenal memancing massa dengan melempar batu.

Beberapa pengunjung dakwah yang duduk di belakang pikap sempat terkena lemparan batu yang makin lama makin banyak.

Arus lalu-lintas jalan nasional itu tertutup massa hingga tak bisa dilalui kendaraan.

Sekitar pukul 01.00 WIB: Aparat berupaya membubarkan massa. Suasana semakin panas.

Lalu, beberapa anggota ABRI (TNI AD dan Brimob) mulai membubarkan massa dengan tembakan senjata api berpeluru tajam.

Kegaduhan pun terjadi. Masa kucar kacir. Mereka lari terbirit-birit menyelamatkan diri.

Ada yang langsung jatuh tak berdaya terkena tembakan. Darah muncrat di mana mana.

Tidak ada yang melihat berapa banyak korban yang terjatuh di lokasi setelah massa menghilang.

Sebagian di antara massa itu juga ditangkap aparat.

Peringati 21 Tahun Tragedi Arakundo, Mahasiswa Sampaikan Empat Tuntutan Saat Demonstrasi

Mengenang 16 Tahun Kepergian Ishak Daud, Sang Panglima GAM yang Meninggal Bersama sang Istri

Pukul 02.30 WIB: Warga sekitar jembatan Arakundo mendengar deru mesin kendaraan masuk ke kawasan jembatan lama Arakundo.

Tidak lama kemudian, truk yang tidak dikenal identitas itu kembali lagi ke arah Idi Cut.

Arakundo terletak sekitar 23 Km sebelah barat Idi Cut.

Pukul 03.00 WIB: Sekelompok warga datang membawa pulang mayat Nurdin (18) ke Desa Simpang Tiga Kecamatan Julok, rumah Ny Rohamah (kakak kandung Nurdin).

Dokumentasi Koran Serambi Indonesia - ANGKAT MAYAT- Warga Desa Blang Nie, Arakundoe mengangkat jenazah Irwan bin Matsyah (24) penduduk Desa Jambo Bale-1 Kecamatan Julok yang tewas dalam tragedi Idi Cut untuk dikafani. Inset tokoh masyarakat menshalatkan jenazah Saleh, sebelum diserahkan kepada keluarganya.
Dokumentasi Koran Serambi Indonesia - ANGKAT MAYAT- Warga Desa Blang Nie, Arakundoe mengangkat jenazah Irwan bin Matsyah (24) penduduk Desa Jambo Bale-1 Kecamatan Julok yang tewas dalam tragedi Idi Cut untuk dikafani. Inset tokoh masyarakat menshalatkan jenazah Saleh, sebelum diserahkan kepada keluarganya. (ARSIP SERAMBI INDONESIA)

Pukul 07.30 WIB: Warga melihat di jembatan lama Arakundo itu ada lumuran darah.

Sejak itu banyak warga yang mengitari sungai mencari mayat korban.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved