Berita Internasional

Runtuhan Gletser Ciptakan ‘Tsunami Himalaya’ dan Terjang Uttarakhand, Ratusan Orang Diduga Tewas

Bencana alam yang berasal dari runtuhnya gletser di Pegunungan Himalaya sehingga disebut ‘Tsunami Himalaya’ ini, duga menelan korban ratusan jiwa.

Editor: Saifullah

TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Bencana banjir bandang melanda Uttarakhand, sebuah negara bagian di India, Minggu (7/2/2021).

Bencana alam yang berasal dari runtuhnya gletser di Pegunungan Himalaya sehingga disebut ‘Tsunami Himalaya’ ini, duga menelan korban ratusan jiwa.

Sebab, ratusan orang dilaporkan hilang setelah gletser Himalaya runtuh dan menciptakan air bah yang menabrak bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Uttarakhand, India bagian utara.

Rekaman dari saluran TV dan Kantor Berita ANI serta video di media sosial menunjukkan, air bah menggelontor dan menyapu apa pun yang menghalangi jalannya. Termasuk desa-desa dan permukiman di tepian sungai.

“Ada awan debu saat air mengalir. Tanah berguncang seperti gempa bumi,” kata penduduk lokal, Om Agarwal kepada TV India dikutip Aljazeera.com.

Remaja Korban Tenggelam di Pantai Riting Sempat Meminta Izin Mandi Pada Ibunya

Ridho Rhoma Kembali Tersandung Kasus Narkoba, Baru Bebas Bersyarat Awal Tahun

Proses Belajar Mengajar di Aceh Barat Masih Berlakukan Sistem Shift

Kepala Menteri Negara Bagian Uttarakhand, Trivendra Singh Rawat di Dehra Dun, ibu kota negara bagian mengatakan, tujuh mayat telah ditemukan dari lokasi dan operasi penyelamatan sedang berlangsung.

Om Prakash, Kepala Sekretaris Uttarakhand sebelumnya mengatakan, sebanyak 150 orang dikhawatirkan tewas, tetapi jumlah sebenarnya belum dikonfirmasi.

Sebagian besar yang hilang adalah pekerja di dua pembangkit listrik yang dilanda banjir, yang disebabkan sebagian besar gletser yang tergelincir dari hulu Pegunungan Himalaya.

Hal ini disampaikan Kepala Polisi Uttarakhand, Ashok Kumar. “Ada 50 pekerja di proyek Rishi Ganga dan kami tidak memiliki informasi tentang mereka. Sekitar 150 pekerja ada di Tapovan,” tambahnya.

“Sekitar 20 orang terjebak di dalam terowongan. Kami mencoba menjangkau pekerja yang terperangkap," imbuhnya.

5 Tips Alami Atasi Hidung Tersumbat

Dewan Minta Lubang Menahun di Jalan Provinsi Segera Ditangani

Alhamdulillah, Nagan Raya Masih Tetap Nihil Kasus Positif Covid-19

Akibat jalan utama yang tersapu air, terowongan itu dipenuhi lumpur dan bebatuan dan tim penyelamat paramiliter harus menuruni lereng bukit dengan tali untuk mendapatkan akses ke pintu masuk.

Ratusan tentara dan paramiliter berikut helikopter militer dan pesawat lainnya telah dikirim ke wilayah tersebut.

Kumar juga mengatakan, pihak berwenang telah mengevakuasi bendungan lain untuk menampung air yang mengalir dari Sungai Alakananda yang banjir.

Seorang saksi mata mengatakan, dia melihat dinding berdebu, bebatuan, dan air saat longsoran salju menerjang lembah sungai.

"Itu datang sangat cepat, tidak ada waktu untuk memperingatkan siapa pun," kata Sanjay Singh Rana yang tinggal di hulu Desa Raini kepada kantor berita Reuters melalui telepon. "Saya merasa kami akan tersapu," ucapnya.

Pengurus PKS Aceh Jaya Dikukuhkan

Izin Vaksinasi Covid-19 Terhadap Lansia Terbit, BPOM Minta Mitigasi Risiko Dipersiapkan

Remaja Tampok Jeurat Raya yang Tenggelam di Pantai Riting Leupung, Aceh Besar, belum Ditemukan

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved