Berita Internasional

Runtuhan Gletser Ciptakan ‘Tsunami Himalaya’ dan Terjang Uttarakhand, Ratusan Orang Diduga Tewas

Bencana alam yang berasal dari runtuhnya gletser di Pegunungan Himalaya sehingga disebut ‘Tsunami Himalaya’ ini, duga menelan korban ratusan jiwa.

Editor: Saifullah

Otoritas lokal melaporkan, distrik-distrik termasuk Pauri, Tehri, Rudraprayag, Haridwar dan Dehradun, berada dalam siaga tinggi.

Surat kabar The Times of India mengutip Perdana Menteri Narendra Modi yang mengatakan, dia sedang memantau situasi di Uttarakhand.

“India mendukung Uttarakhand dan negara berdoa untuk keselamatan semua orang di sana. Terus berbicara dengan otoritas senior dan mendapatkan kabar terbaru tentang pekerjaan penyelamatan dan operasi bantuan,” kata Modi.

Angkatan udara India sedang dipersiapkan untuk membantu operasi penyelamatan. Menteri Dalam Negeri Amit Shah mengatakan, tim tanggap bencana sedang diterbangkan dalam upaya penyelamatan.

Uttarakhand di Himalaya memang rawan banjir bandang dan tanah longsor. Pada Juni 2013, rekor curah hujan menyebabkan banjir dahsyat yang menewaskan hampir 6.000 orang.

Kapolres Lhokseumawe Kunjungi Bayi Penderita Gizi Buruk di Aceh Utara

AFK Aceh Besar Seleksi Pemain Pra PORA di Lapangan Futsal Tumbo Baro, Ini Syarat Pesertanya

DPRK Akan Usulkan Pengganti Anggota KIP Aceh Timur yang Dipecat

Bencana tersebut dijuluki sebagai “Tsunami Himalaya” karena aliran air yang mengalir di daerah pegunungan, yang menyebabkan lumpur dan bebatuan runtuh, mengubur rumah, menyapu bangunan, jalan dan jembatan.

Uma Bharti, mantan Menteri Sumber Daya Air India dan pemimpin senior Partai Modi mengkritik pembangunan proyek pembangkit listrik di daerah tersebut.

“Ketika saya menjadi menteri, saya meminta agar Himalaya adalah tempat yang sangat sensitif, jadi proyek pembangkit listrik tidak boleh dibangun di Gangga dan anak sungai utamanya,” katanya lewat Twitter, mengacu sungai utama yang mengalir dari gunung.

Pakar lingkungan menyerukan penghentian proyek pembangkit listrik tenaga air besar di negara bagian itu.

“Bencana ini lagi-lagi membutuhkan pengawasan yang serius terhadap pembangunan bendungan pembangkit listrik tenaga air di wilayah yang sensitif lingkungan ini,” kata Ranjan Panda, seorang sukarelawan untuk Jaringan Memerangi Perubahan Iklim yang menangani masalah air, lingkungan dan perubahan iklim.

Mahasiswa KKM Bireuen Bangkitkan Semangat Belajar Anak-anak di Aceh Utara

Ketua PP TIM Surya Darma Sebut Danau Laut Tawar Punya Potensi Besar Bidang Energi

Evan Dimas Kembali Dipanggil untuk Perkuat Timnas U-22 Indonesia

“Pemerintah seharusnya tidak lagi mengabaikan peringatan dari para ahli dan berhenti membangun proyek pembangkit listrik tenaga air,” paparnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul; "Gletser Himalaya Ambrol, Banjir Bandang Terjang Uttarakhand, Ratusan Orang Diduga Tewas"

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved