Internasional

Utusan PBB Untuk Yaman Berkunjung ke Iran, Berharap Perdamaian Dapat Diwujudkan

Utusan khusus PBB Yaman, Martin Griffiths berkunjung ke Teheran, Iran, Minggu (7/2/2021).

Editor: M Nur Pakar
AP
Utusan Khusus PBB untuk Yaman, Martin Griffiths 

SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Utusan khusus PBB Yaman, Martin Griffiths berkunjung ke Teheran, Iran, Minggu (7/2/2021).

Kedatagan pertamanya ke Iran untuk pembicaraan tentang perang yang bergulir di negara termiskin di dunia Arab, TV pemerintah Iran melaporkan.

Dilansir AP, Martin Griffiths bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif dan pejabat lainnya selama kunjungan dua harinya, kata kantornya.

Sesi ini merupakan bagian dari upaya lebih luas untuk merundingkan perdamaian melalui solusi politik untuk mengakhiri konflik enam tahun.

Yang mengadu domba pemberontak Houthi sekutu Iran melawan pasukan pemerintah Yaman yang didukung oleh koalisi militer pimpinan Saudi.

Pemerintah Yaman Siap Akhiri Perang, Namun Houthi Masih Jadi Penghalang

Perjalanan itu dilakukan hanya beberapa hari setelah Presiden Joe Biden mengumumkan.

Bahwa AS akan mengakhiri dukungannya, termasuk beberapa penjualan senjata, dari perang koalisi pimpinan Saudi melawan Houthi.

Langkah yang telah lama ditunggu-tunggu itu memfokuskan kembali sorotan pada krisis kemanusiaan terburuk di dunia dan disambut oleh banyak warga Yaman.

Termasuk kelompok bantuan yang berharap perubahan kebijakan tersebut dapat menambah momentum untuk pembicaraan damai.

"Prioritas langsung" kata Griffiths di Teheran untuk mendorong gencatan senjata nasional.

Terutama langkah-langkah kemanusiaan yang mendesak dan dimulainya kembali proses politik.

Tujuan berulang kali terbukti sulit dipahami selama bertahun-tahun perang yang menghancurkan dan telah membuat negara itu terpecah belah.

Joe Biden Akhiri Dukungan Serangan Koalisi Pimpinan Arab Saudi ke Yaman

Kunjungan itu direncanakan jauh sebelum pengumuman Biden, kata juru bicara Griffiths, Ismini Palla.

Milisi Houthi merebut ibu kota, Sanaa, dan sebagian besar bagian utara negara itu pada tahun 2014.

Arab Saudi, bersama Uni Emirat Arab dan negara-negara lain, meluncurkan kampanye pemboman.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved