Berita Aceh Timur
Jangan Takut Divaksin, Suntikan Vaksin Sinovac untuk Membentuk Antibodi Tubuh, Begini Penjelasannya
"Lalu selang beberapa waktu setelah penyuntikan vaksin kedua, maka antibodi terhadap virus Covid-19 akan terbentuk secara maksimal," urainya.
Penulis: Seni Hendri | Editor: Saifullah
Laporan Seni Hendri | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Aceh Timur, dr Edi Gunawan mengatakan, manfaat suntik vaksin tahap pertama adalah untuk mengenalkan komponen virus ke dalam sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh terangsang untuk membentuk antibodi.
"Dan pada saat suntik tahap kedua nanti (14 hari kemudian), diharapkan antibodi yang terbentuk makin meningkat," jelas dr Edi Gunawan yang juga Direktur RSUD dr Zubir Mahmud Aceh Timur saat pencanangan suntik Vaksin Sinovac perdana di Aceh Timur, Rabu (10/2/2021).
"Lalu selang beberapa waktu setelah penyuntikan vaksin kedua, maka antibodi terhadap virus Covid-19 akan terbentuk secara maksimal," urainya.
"Sehingga bila suatu saat kita terpapar virus corona atau Covid-19, maka tubuh kita sudah memiliki kekebalan," tukas dr Edi Gunawan.
Namun demikian, ungkap dr Edi, sampai antibodi terbentuk maksimal setelah beberapa waktu pasca suntikan vaksin tahap kedua, maka tetap harus menerapkan protokol kesehatan.
• Video Bocah Kumandangkan Azan di Liang Kubur Ayah Viral, Cita-cita Jadi Ulama, Pernah Juara Murottal
• KABAR GEMBIRA, Pemerintah Luncurkan Program Pengganti Subsidi Gaji, Per Orang Dapat Rp 3,5 Juta
• Perawat Ini Sempat Grogi Saat Suntik Vaksin ke Bupati Rocky, Begini Pengakuannya
Lalu, apabila suatu saat nanti semua sasaran penduduk di Indonesia sudah menyelesaikan vaksinasi yang kedua, maka akan terbentuk kekebalan kelompok atau Herd Immunity.
"Sehingga kita bisa hidup normal kembali seperti sebelum adanya Covid-19, karena semua penduduk sudah memiliki kekebalan terhadap virus corona," tuturnya.
Pandemi Covid-19 ini, jelas dr Edi, seperti dulu terjadi penyakit Cacar dan penyakit Polio, di mana saat ini sudah berhasil dimusnahkan.
Bahkan, Indonesia pun sudah dinyatakan bebas penyakit polio oleh WHO berkat upaya vaksinasi cacar dan polio yang dilakukan.
"Sedangkan untuk Covid-19 ini, untuk mewujudkan kekebalan ke seluruh Rakyat Indonesia, prosesnya masih panjang sehingga protokol kesehatan masih tetap harus kita jalankan," tandasnya.
• Jaga Kelestarian Tuntong Laut, Tim Gabungan Intens Patroli Saat Musim Bertelur, Amankan 411 Butir
• Bocah Perempuan 7 Tahun Ditemukan Tewas Dalam Karung di Nias Selatan, Ternyata Anak Kepala Desa
• Bea Cukai Musnahkan Ayam Impor, Positif Bawa Virus Flu Burung
dr Edi menegaskan, Vaksin Sinovac sudah jelas keamanan dan keefektifannya. Karena itu, ucapnya, jangan ada masyarakat maupun petugas medis yang takut.
Karena, perhimpunan dokter spesialis penyakit dalam dan BBPOM sudah mengeluarkan rekomendasi bahwa vaksin ini aman.
Selain itu, sudah sekitar sejuta orang yang sudah divaksin juga tidak ada menimbulkan efek berbahaya.
"Jadi ini adalah upaya dan tekad kita untuk memusnahkan Covid-19 seperti penyakit cacar dan polio dulu," ungkap dr Edi.