Hipakad Aceh Akan Budidayakan Pisang di Lahan 1.000 Ha, Gandeng Kelompok Tani Tgk Cot Bak Goh
Untuk budidaya pisang cavendish tersebut, Hipakad juga menggandeng breeder atau pemulia tanaman, sebagai upaya memenuhi ketersediaan bibit.
SERAMBINEWS.CDOM, BANDA ACEH - Organisasi Himpunan Putra Putri TNI Angkatan Darat (Hipakad) Aceh, akan membudidayakan pisang cavendish pada 1.000 hektar lahan telantar di kawasan Blang Bintang, Aceh Besar.
Komoditas itu sendiri akan diolah menjadi berbagai bahan makanan, termasuk tepung pisang yang juga bisa menjadi komoditas ekspor
Ketua Hipakad Aceh, Ir H Ikbal atau akrab disapa Ikbal Piyeung mengatakan, pihaknya menggandeng Kelompok Tani (KT) Tgk Cot Bak Goh untuk budidaya pisang cavendish itu.
“Insha Allah, kami telah bersepakat dengan KT Tgk Cot Bak Goh untuk menggarap lahan tersebut, sebagai upaya pemberdayaan petani di sekitar lokasi lahan,” kata Ikbal, sebagaimana disampaikan dalam siaran pers, Jumat.
• Lima DPC Hipakad Kabupaten/Kota di Aceh Dilantik, Ini Pesan Pangdam IM
• Danrem 011/LW Akui Keberhasilan Budidaya Ikan dan Udang Vaname Bioflok Kodim 0104/Atim
• Warga Lamdom Budidaya Ikan Air Tawar, Diharapkan Jadi Sumber Peningkatan Ekonomi
Ditambahkan, anggota kelompok tani binaan Hipakad itu adalah para mantan kombatan, selain itu juga ada warga biasa. Pemberdayaan mantan kombatan itu juga bagian dukungan Hipakad untuk reintegrasi mantan kombatan dengan masyarakat umum.
Saat ini sebagian lahan yang terletak di seputaran waduk pada ketinggian 350 MDPL di puncak Blang Bintang itu telah dilakukan land clearing dan siap untuk ditanam. Keberadaan waduk itu sendiri menjadi garansi untuk ketersediaan air bagi tanaman pisang nantinya.
Dalam kaitan budidaya pisang cavendish tersebut, Kamis kemarin, telah dilakukan penanaman perdana oleh Ketua Dewan Pembina Hipakad Aceh, Mayjen TNI (Purn) TA Hafil, yang ikut didampingi Abu Aneuk Miet, Ketua KT Cot Bak Goh, Razuardi Ibrahim mantan Kepala BPKS, Ikbal Piyeung serta beberapa anggota KT Cot Bak Goh.
“Alhamdulillah kita telah memulai pekerjaan mulia ini, memberdayakan petani sekaligus memenuhi ketersediaan pangan serta memanfatkan lahan telantar untuk kesejahteraan masyarakat,” tutur TA Hafil yang juga mantan Pangdam IM itu.
Untuk budidaya pisang cavendish tersebut, Hipakad juga menggandeng breeder atau pemulia tanaman, sebagai upaya memenuhi ketersediaan bibit.
• Mayjen TNI Purn Teuku Hafil Fuddin Puji Webinar Saman untuk Lestarikan Nilai-Nilai Bangsa
• Darwati A Gani, Gubernur Aceh Dilantik dengan UUPA, Pilkada Juga Dilaksanakan dengan UUPA
• Para Sopir Bus Berbadan Ramping di Bireuen Semakin Terjepit, untuk Uang Minyak Saja tak Cukup
“Di lahan ini nantinya bukan hanya ditanam pisang, namun juga jagung, selain itu juga akan ditumpangsarikan dengan ternak seperti lembu serta bahkan juga dengan budidaya ikan di kolam alam. Kita ingin benar benar memanfaatkan sumberdaya alam yang ada, agar lahan ini tak lagi seperti tak bertuan, karena ditelantarkan begitu saja, sementara rakyat butuh berdaya secara ekonomi,” tandas Mayjen (Purn) Hafil.
Sosok mantan Pangdam Hafil memang dikenal dekat dengan dunia pertanian. Bermodal hanya satu semester di Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala sebelum beralih ke Akmil di tahun 1982, purnawirawan bintang dua itu nyaris total terjun ke dunia pertanian.
Ia saat ini membina beberapa kelompok tani mantan kombatan, dan telah beraksi pada beberapa lokasi, antara lain di Aceh Jaya, Matang Kuli, Aceh Utara, dan kini juga sedang merampungkan lokasi di Jantho, Aceh Besar serta Lamno.
“Kalau dulu saat aktif saya punya waktu terbatas, kini saat purna tugas saya benar benar ingin terjun secara total untuk membina masyarakat tani, termasuk jajaran kombatan. Bagaimanapun, mereka juga butuh berdaya serta menyatu secara utuh dengan masyarakat kebanyakan,” tandas Hafil.(*)