Breaking News

Berita Bireuen

Puluhan Sopir Angkutan Penumpang Unjuk Rasa di Terminal Bireuen, Ini Masalahannya

Unjuk rasa damai ini terkait bus sekolah yang dibolehkan mengangkut rombongan umum, padahal bus sekolah dikhususkan untuk mengangkut siswa.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Puluhan awak bus dan busnya parkir di terminal Bireuen, Jumat (12/02/2021) sebagai bentuk protes meminta agar bus sekolah tidak mengangkut rombongan umum. 

Laporan Yusmandin Idris | Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Halaman parkir terminal lama bus Bireuen sejak pukul 09.00 WIB, Jumat (12/02/2021) dipadati angkutan umum berbadan ramping mulai dari merek Cenderawasih, Faham maupun Bireuen Expres. Puluhan unit bus diparkir berjejer di komplek terminal, sedangkan para sopir duduk-duduk di kawasan itu, sebagian membersihkan kendaraan, mengganti ban maupun ada yang duduk  di warung kopi terdekat.

Kehadiran puluhan unit bus tersebut sebagai bentuk unjuk rasa damai menyangkut isu berkembang bus sekolah dibolehkan mengangkut rombongan umum, padahal bus sekolah dikhususkan untuk mengangkut siswa.

Dampak dari bus sekolah membawa rombongan umum kehadiran bus Cenderawasih dan mereka lainnya semakin kehilangan calon penumpang dan semakin sulit untuk menutupi biaya operasional.

Direktur CV Cenderawasih  Dahlan AR yang duduk bersama para sopir dan kolega lainnya kepada Serambinews.com mengatakan, mereka melakukan  unjuk rasa damai sebagai bentuk protes terhadap diberikan izin bagi bus sekolah membawa rombongan umum, sehingga bus Cenderawasih, Faham dan Bireuen Expres  tidak mendapatkan calon penumpang dan kehilangan pendapatan, para sopir serta kernet semakin terjepit karena pendapatan
semakin berkurang.

Disebutkan, awalnya pada sopir ingin melakukan unjuk rasa ke dinas terkait atau ke pendopo dan DPRK Bireuen, mengingat suasana pandemi covid-19 dan juga menghargai saran dan masukan dari berbagai kalangan maka bentuk protes dengan memarkirkan bus di terminal, kemudian dalam waktu dekat perwakilan awak bus akan menjumpai dinas terkait maupun
Bupati Bireuen.

Tujuan unjuk rasa sebagai bentuk menyampaikan harapan dan keinginan agar bus sekolah tidak lagi membawa penumpang bus, masih banyak  bus berbadan ramping dan Bireuen dan menjadi salah satu aset terbesar dan memiliki sejarah panjang dalam memajukan Bireuen terutama dalam membantu aktivitas masyarakat untuk bepergian.

Para sopir bus berharap adanya solusi dari pemerintah antara lain dengan tidak mengizinkan bus sekolah membawa rombongan masyarakat umum. Setelah sekitar satu jam lebih bus parkir di terminal, kemudian seluruh bus bergerak konvoi dari terminal Bireuen ke arah Cot Gapu, setelah itu kembali ke Bireuen melewati simpang Empat.

Rute berikutnya sampai ke SPBU Juli dan kembali ke Simpang Empat dan kembali ke rumah masing-masing.

Menurut Dahlan AR, jumlah bus berbadan sedang atau ramping seperti Cenderawasih sekitar 150 unit lagi, namun sejak beberapa lalu pendapatan para sopir, kernet semakin menurun, salah satu sebab menurutnya adalah bus sekolah dibenarkan membawa rombongan umum.

“Harapan kami agar bus sekolah tidak diizinkan membawa penumpang umum, kami semakin terjepit dan berharap ada solusi dari dinas terkait dan Bupati Bireuen,” ujar Dahlan AR yang didampingi puluhan awak bus. (*)

Jelang Siang, Dua Hektare Lahan di Gampong Klieng Cot Aron Terbakar

VIRAL Polisi Baik Bantu Kucing Sebrangi Jalan, Warganet Puji Kebaikannya

VIDEO - Ditinggal Pacar dan Dorong Motor Kehabisan Bensin, Pengguna Akun gak Nyangka Viral

Harga Gabah di Abdya Terus Merosot, Wakil Ketua DPRK Usul Qanun

5 Tips Terbaik untuk Kulit Sehat dan Bercahaya, Nomor 2 Sering Diabaikan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved