Berita Kutaraja

Aceh Kembali Jadi Provinsi Termiskin di Sumatra, Kepala Bappeda: Kenaikan Lebih Rendah dari Nasional

Secara persentase, angka kemiskinan di Serambi Mekkah itu mencapai 15,43% atau kini tertinggi di Pulau Sumatra.

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Saifullah
Dok Bappeda Aceh
Ilustrasi program pengentasan kemiskinan Pemerintah Aceh tahun 2021. 

Laporan Yarmen Dinamika | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Penduduk miskin di Aceh meningkat 19.000 orang pada September 2020.

Secara persentase, angka kemiskinan di Serambi Mekkah itu mencapai 15,43% atau kini tertinggi di Pulau Sumatra.

Data tersebut disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh, Ihsanurrijal dalam konferensi pers virtual, Senin (15/2/2021) siang.

"September 2019 tahun lalu sebelum terdampak Covid-19, kemiskinan Aceh sebesar 15,01%, kemudian turun pada Maret 2020 (menjadi) sebesar 14,99%,” urainya.

“Dan September 2020 dengan adanya pandemi Covid-19 tidak hanya di Aceh, tapi juga nasional, kemiskinan Aceh meningkat menjadi 15,43%," terang Ihsanurrijal.

Baca juga: Petunjuk Umum Pengisian Portofolio Saat Daftar SNMPTN 2021, Pilihan Prodi Seni & Olahraga Wajib Baca

Baca juga: Aceh Barat Alokasikan 60 Persen Anggaran 2022 untuk Pembangunan Kota, Begini Penjelasan Ramli MS

Baca juga: Ini Contoh Soal dan Kunci Jawaban CPNS Bagian TIU Materi Tes Pengelompokan Kata

Ihsanurrijal menjelaskan, jumlah penduduk miskin Aceh pada September 2020, sebanyak 833.910 orang. Jumlah itu, bertambah 19.000 orang dibandingkan Maret 2020, yakni 814.910 orang.

Dalam enam bulan tersebut, persentase penduduk miskin di daerah pedesaan dan perkotaan mengalami kenaikan.

Di perkotaan, persentase penduduk miskin naik sebesar 0,47 poin atau dari 9,84 persen menjadi 10,31 persen. Sedangkan di daerah pedesaan angkanya naik 0,50 poin atau dari 17,46 persen menjadi 17,96 persen.

"Komoditas makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di pedesaan, di antaranya adalah beras, rokok, dan ikan tongkol/tuna/cakalang," papar Ihsanurrijal.

"Sedangkan untuk komoditas bukan makanan yang berpengaruh terhadap nilai garis kemiskinan adalah biaya perumahan, bensin, dan listrik," tambahnya.

Baca juga: Abusyik Demontrasikan Pupuk Alami di Kabupaten Bireuen, Begini Cara Bupati Pidie Atasi Hama

Baca juga: Pelamar CPNS Simak, Ini Beberapa Data yang Jangan Sampai Salah Isi Saat Daftar CPNS 2021, Hati-Hati!

Baca juga: Update Kasus Kumulatif Covid-19 Aceh, Total Pasien Positif Capai 9.403 Orang

Bila dilihat persentase penduduk miskin menurut provinsi di Pulau Sumatra saat ini, ulas Ihsanurrijal, Aceh menduduki peringkat nomor satu.

Kemiskinan Aceh sebesar 15,43%, lalu diikuti Bengkulu dengan prosentase 15,30%, dan Sumatera Selatan sebanyak 12,98%.

Tanggapan Bappeda Aceh

Secara terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh, Teuku Ahmad Dadek, MH mengakui, persentase penduduk miskin di Aceh pada September 2020 tercatat sebesar 15,43 persen.

Artinya, sebut HT Ahmad Dadek, naik 0,44 poin dibanding Maret 2020 yang besarnya 14,99 persen.

Adapun jumlah penduduk miskin Aceh pada September 2020, sebut Dadek, sebanyak 833.910 orang.

Dengan kata lain, bertambah 19.000 orang dibanding Maret 2020 yang jumlahnya 814.910 orang.

Baca juga: Lewat TikTok, Dirjen Dukcapil Kemendagri Sebut Foto KTP Bisa Diganti, Asalkan Penuhi Syarat Ini

Baca juga: Setiap Minggu, Pasangan Suami Istri Bahagia Wajib Lakukan 6 Rahasia Ini, Nomor 3 Sering Diabaikan

Baca juga: FOTO - Polisi Myanmar Pakai Ketapel Untuk Halau Massa, Militer Ancam 20 Tahun Penjara Bagi Pendemo

Secara umum di Indonesia, lanjut Dadek, angka kemiskinan juga meningkat dari 9,22 % menjadi 10,19% atau naik 0,93 poin.

"Nah, dibanding dengan 2019 angka kemiskinan Aceh 15,01%, tahun 2020 menjadi 15,43%, yakni naik sebesar 0,42%. Artinya, masih rendah dibandingkan dengan kenaikan sebesar 0,93 poin," kata Dadek.

Menurutnya, dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, semua pihak di Aceh perlu bekerja keras untuk menurunkan angka kemiskinan.

"Dalam situasi ini, Pemerintah Aceh terus berusaha menyusun program untuk kegiatan penanggulangan kemiskinan," kata mantan Asisten II Sekda Aceh ini.

Sebelumnya, Ihsanurrijal selaku Kepala BPS Aceh menduga ada beberapa faktor penyebab jumlah penduduk miskin di Aceh bertambah.

Baca juga: VIDEO Diberi Masker Oleh Petugas, Nenek ini Ucapkan I Love You Bertubi-tubi Pak Polisi

Baca juga: Gelar Pertemuan dengan Prajurit dan PNS, Dandim Agara Ingatkan Personel Jaga Kesehatan

Baca juga: Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Empat Tenaga Kesehatan di Aceh Utara Dilarikan ke RSU Cut Meutia

Di antaranya ekonomi Aceh pada triwulan III-2020 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,10 persen dibanding triwulan III-2019 (y-on-y).

Selain itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Aceh pada Agustus 2020 (6,59 persen) lebih tinggi dibanding Februari 2020 (5,42 persen).

Ihsanurrijal menyebutkan, sebanyak 388.000 penduduk usia kerja (10,01 persen) terdampak Covid-19 pada Agustus 2020.

"Bantuan sosial dari pusat dan daerah relatif berjalan dengan baik, sehingga kemiskinan tidak semakin parah," ujarnya.

Untuk diketahui, jumlah penduduk miskin di Aceh pada Maret 2020 sebesar 14,99% atau nomor dua di Sumatra. Provinsi dengan penduduk miskin tertinggi saat itu adalah Bengkulu yaitu 15,03%.

Baca juga: Vina, Calon Dokter Cantik Miliki Hobi Unik, Selalu Bawa Monyet saat Nongkrong di Kafe

Baca juga: Empat Calon Keuchik  Gampong Gunung Kerambil Cabut Nomor Urut, Ini Tanggal Pemilihannya

Baca juga: VIDEO Pria Ini Banding Mantan Pacarnya Lebih Cantik, Begini Respon Si Wanita

Namun, satu semester kemudian, Aceh pula yang jumlah penduduk miskinnya terbanyak di Sumatra.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved