Tips Kesehatan
Waspada! Ternyata 6 Pekerjaan Ini Bisa Menurunkan Hasrat Seksual pada Lelaki
Ada banyak penyebab yang menjadi alasan di balik rendahnya dorongan hasrat seksual, satu di antara penyebabnya ialah faktor pekerjaan.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM - Memiliki dorongan seks yang sehat sangat penting, dalam banyak hal. Namun, bagaimana jika Anda kehilangan hasrat seksual?
Menurun atau hilangnya hasrat seksual bisa dirasakan oleh laki-laki dan perempuan.
Dalam istilah medis sebagai gangguan hasrat seksual hipoaktif, HSDD adalah salah satu bentuk disfungsi seksual yang paling umum di antara wanita dari segala usia.
Dan libido yang rendah pada pria menyebabkan mereka menurunkan minat dalam aktivitas seksual.
Ada banyak penyebab yang menjadi alasan di balik rendahnya dorongan hasrat seksual, satu di antara penyebabnya ialah faktor pekerjaan.
Pekerjaan yang Menurunkan Dorongan Seks
Bagaimana pekerjaan bisa mempengaruhi hasrat seksual? Simak ulasan berikut ini seperti dilansir Serambinews.com dari laman Boldsky, Kamis (18/2/2021).
Baca juga: Selain Bisa Dimakan, 17 Bunga Ini Miliki Ragam Manfaat untuk Kesehatan Tubuh
1. Profesional perawatan kesehatan
Seseorang yang bekerja di industri perawatan kesehatan seperti terapis, perawat, dokter, dan lainnya, yang pekerjaannya mencakup perawatan pasien yang sakit, menyaksikan kasus tragis, dan bahkan kematian berisiko tinggi karena sifat stres pekerjaan mereka.
Itu karena, ketika tubuh Anda merespons situasi stres, fungsi penting seperti dorongan seks Anda akan berkurang.
Stres dapat menyebabkan pelepasan hormon, seperti kortisol dan epinefrin, yang dalam kadar tinggi dapat menyebabkan penurunan gairah seks.
Dan ketika stres menjadi kronis, perubahan kadar kortisol dapat memengaruhi hormon seks, menurunkan minat Anda pada seks.
2. Pabrik karet
Jika terpapar bahan kimia, uap kimia, debu, dan produk sampingan lainnya, pekerja di pabrik karet berisiko mengalami kurangnya hasrat seksual.
Menurut penelitian, pekerja yang terpapar bahan kimia dengan tingkat yang sangat tinggi empat sampai tujuh kali lebih mungkin untuk melaporkan masalah fungsi seksual dibandingkan pekerja yang tidak terpapar bahan kimia di tempat kerja.
Baca juga: Ini 5 Kebiasaan yang Membuat Area Intim Wanita Sering Alami Infeksi