Kajian Islam
Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, Langit Manakah yang Dilewati Rasul? Berikut Penjelasan Buya Yahya
Dengan melewati beberapa lapisan langit dengan ditemani Malaikat Jibril, sampai shalat dibawa pulang Rasulullah ke manusia.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM - Sebagaimana yang sering didengar dan pada literatul, menyebut ketika Rasulullah SAW melakukan Isra Miraj, naik dari langit pertama sampai langit ketujuh.
Lalu timbul pertanyaan mengenai langit yang dilewati Rasulullah ketika menjemput perintah shalat kepada Allah SWT.
Umum diketahui, Rasulullah melewati beberapa lapisan langit dengan ditemani Malaikat Jibril, hingga berjumpa dengan Allah dan membawa perintah shalat kepada umat Muhammad.
Terkait hal tersebut, jamaah bertanya kepada Buya Yahya terkait langit yang dilewati Rasulullah SAW.
Pertanyaan sekaligus jawaban terkait langit yang dilewati Rasulullah ini diunggah pada Instagram @buyayahya_albahjah, (27/2/2021).
"Di Langit Manakah yang Dilewati Nabi Muhammad SAW saat Isra' Mi'raj?
"Dalam isra' mi'raj, Rasulullah naik dari langit pertama, ke tujuh, sampai ke sidratul muntaha. Lalu apakah yang dimaksud dari langit tersebut? Apakah seperti langit yang kita ketahui atau langit lainnya?," demikian tertulis pada postingan.
Baca juga: Merasa Risih Mertua Tinggal di Rumah Kita, Pertanda Ada Penyakit Hati, Simak Penjelasan Buya Yahya
Baca juga: Cara Mengurangi Sifat Riya dalam Beribadah, Simak Penjelasan Buya Yahya
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Terlanjur Mencintai Suami Orang? Begini Jawaban Buya Yahya
Berikut ini jawaban Buya Yahya
Langit adalah sesuatu yang gaib, memang karna langit itu gaib dan diarahkan ke atas.
Itu bukan langit pada hakikatnya, itu hanya warna.
Lalu untuk mengampangkan diberikan warna langit, warna biru langit, kan begitu.
Langit gaib dan hanya Allah yang tahu, kalau langit-langit rumah, kita itu langit-langit.
Memang diarahkan langit di atas, diisyaratkan langit di atas karena langit terus ke atas ada namanya siratul muntaha dan bukan tempat Allah.
Allah tidak memiliki tempat, Allah tidak bertempat jadi langit adalah gaib, sampai disebutkan langit terbawah, gaib, itu yang harus kita percaya.
Kita tidak tahu kita hanya mendengar bahwasanya ada langit satu dua dan seterusnya dan kisah-kisah nabi, kita yakini saja.
Baca juga: Untuk Istri Berikut Cara Mengatasi Kehadiran Pelakor dalam Rumah Tangga, Simak Penjelasan Buya Yahya