Berita Lhokseumawe
Protes Dugaan Praktik Jual Beli Lapak di Pasar Inpres, Pedagang Akan ‘Geruduk’ Disperindagkop Besok
Aksi unjuk rasa tersebut sebagai bentuk protes terhadap dugaan praktik jual beli lapak di pasar inpres itu yang ditengarai melibatkan oknum dinas itu.
Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Saifullah
“Pihak dinas bilang saya tidak hadir dalam rapat sebelum kios dibongkar, padahal saya hadir," katanya.
Baca juga: Jadi Irup di HUT Damkar, Mendagri Tekankan Petugas Pemadam Harus Beradaptasi dengan Pandemi Covid-19
Baca juga: PA 212 Ancam Demo Besar-besaran, Perpres Investasi Miras Panen Penolakan
Baca juga: GeRAK Surati Anggota DPR-RI Terkait Tongkang Terdampar di Nagan Raya
Saat ini, Kukuh mengaku, dirinya tidak lagi berjualan karena lapaknya sudah jadi milik orang lain.
"Saya tidak jualan lagi, saya hanya mau kejelasan dari pihak dinas," harap pedagang Pasar Inpres ini.
Hal senada juga diungkap Abdurrahman, pedagang mie di Pasar Inpres Lhokseumawe.
Ia juga mengaku dinas terkesan sengaja membuat sesama pedagang ribut, karena untuk satu pintu kios ada beberapa nama, sehingga sesama pedagang saling curiga.
Padahal, beber Abdurrahman, ia dan beberapa pedagang lainnya sudah didata oleh petugas UPT Pasar, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Serpihan dari Ledakan diduga Bom yang Menghancurkan Rak Nasi di Lhong Raya, Dibawa ke Labfor
Baca juga: Bantah Tudingan Jual Lapak Pedagang di Pasar Inpres, Kadisperindagkop: Saya Siap Jelaskan ke Pendemo
Baca juga: Satu dari Tiga Tersangka Penggerekan Sabu di Syamtalira Aron Ternyata DPO, Ini Kasusnya
Tujuan pendataan agar lapak tidak jatuh ke tangan pedagang lain atau orang baru. Namun faktanya lapaknya saat ini sudah diisi oleh orang lain.
“Kami sangat kecewa, karena tidak dapat lapak yang sudah dijanjikan oleh pihak dinas sendiri,” tukas Abdurrahman.(*)