Kesehatan
Jari Tangan Kesemutan, Ada Apa? Bisa Jadi Tanda Penyakit Diabetes, Waspadai Juga Gejala Lainnya
Selain tangan, bisa juga dirasakan kaki kesemutan atau kesemutan pada tangan dan kaki sekaligus.
Selain tangan, bisa juga dirasakan kaki kesemutan atau kesemutan pada tangan dan kaki sekaligus.
SERAMBINEWS.COM- Kondisi pemicu penyakit diabetes bisa saja terjadi.
Beragam kondisi dapat memicu jari tangan kesemutan, salah satunya jadi tanda penyakit diabetes.
Diabetes merupakan salah satu faktor yang paling banyak menyebabkan kesemutan pada jari tangan
Kesemutan pada tangan dapat terjadi sementara ataupun waktu yang lebih panjang.
Selain tangan, bisa juga dirasakan kaki kesemutan atau kesemutan pada tangan dan kaki sekaligus.
Dilansir Tribuncirebon.com dari Alodokter.com, kesemutan pada tangan bisa menjadi petanda anda mengalami diabetes, begini penjelasannya.
Baca juga: Pajero Sport Facelift Dakar Ultimate 4x2 Tetap Bermesin Sama, Kecuali Sederetan Fitur Baru
Baca juga: Ini Tata Cara dan Ketentuan Bayar Fidyah Puasa Ramadhan, Tak Sembarangan Orang Dibolehkan
Baca juga: Protes Dugaan Praktik Jual Beli Lapak di Pasar Inpres, Pedagang Akan ‘Geruduk’ Disperindagkop Besok
Perhatikan gejala
Kesemutan sementara yang ringan, kemungkinan disebabkan saraf yang tertekan saat tidur atau ketika dalam posisi tertentu.
Dengan mengubah posisi untuk melepaskan tekanan, maka kesemutan akan berangsur menghilang.
Namun, ada kejadian kesemutan yang lebih berat atau kronis.
Kesemutan yang berat seringkali disertai gejala lain seperti rasa nyeri, gatal, kebas, hingga pengecilan otot.
Kesemutan yang diikuti dengan gejala-gejala tersebut merupakan pertanda terjadinya kerusakan saraf.
Istilah medis untuk kerusakan saraf yaitu neuropati perifer. Hingga saat ini, ada lebih dari 100 jenis neuropati perifer yang dapat menurunkan kemampuan bergerak bahkan menyebabkan kelumpuhan.
Diabetes merupakan salah satu penyebab paling sering dari neuropati perifer, dan dikenal dengan istilah neuropati diabetik.
Lebih dari setengah penderita diabetes mengalami kerusakan saraf, mulai dari tingkat yang ringan hingga lebih berat. Pada sebagian kasus, gejala kesemutan merupakan pertanda awal dari diabetes.
Pada penderita diabetes, umumnya kesemutan pertama kali dirasakan di telapak kaki kemudian menjalar ke kaki bagian atas.
Kemudian diikuti dengan kesemutan jari tangan hingga menjalar ke bagian lengan.
Selain itu, penderita diabetes juga mungkin dapat merasakan gejala kerusakan saraf lainnya seperti rasa nyeri menusuk atau rasa perih.
Meski awalnya terasa ringan dan tidak mengganggu, namun jika tidak ditangani dengan tepat maka dapat memburuk.
Tanda dan gejala diabetes tipe 2
Tentang Diabetes Tipe 2
Diabetes tipe 2 menyebabkan kadar gula darah seseorang menjadi terlalu tinggi.
Dilansir Medical News Daily Via Tribun Jogja, Laporan tahun 2017 dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menemukan bahwa 30,3 juta orang dewasa di Amerika Serikat menderita diabetes.
Laporan itu juga memperkirakan bahwa 84,1 juta orang dewasa A.S. lainnya menderita prediabetes.
Orang dengan prediabetes memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal, tetapi dokter belum menganggap mereka menderita diabetes.
Menurut CDC, orang-orang dengan prediabetes, kemungkinan akan menderita diabetes tipe 2 dalam waktu 5 tahun jika mereka tidak mendapatkan perawatan.
Timbulnya diabetes tipe 2 bisa bertahap, dan gejalanya bisa ringan selama tahap awal. Akibatnya, banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi ini.
Tanda dan gejala awal diabetes tipe 2
1. Sering buang air kecil
Ketika kadar gula darah tinggi, ginjal mencoba mengeluarkan kelebihan gula dengan menyaringnya keluar dari darah. Hal ini dapat menyebabkan seseorang buang air kecil lebih sering, terutama di malam hari.
2. Rasa haus meningkat
Sering buang air kecil yang diperlukan untuk menghilangkan kelebihan gula dari darah dapat menyebabkan tubuh kehilangan air tambahan.
Seiring waktu, ini dapat menyebabkan dehidrasi dan menyebabkan seseorang merasa lebih haus dari biasanya.
3. Selalu merasa lapar
Penderita diabetes seringkali tidak mendapatkan energi yang cukup dari makanan yang mereka makan.
Sistem pencernaan memecah makanan menjadi gula sederhana yang disebut glukosa, yang digunakan tubuh sebagai bahan bakar.
Pada penderita diabetes, glukosa tidak cukup bergerak dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
Akibatnya, orang dengan Diabetes Tipe 2 sering merasa lapar terus-menerus, terlepas dari seberapa baru mereka makan.
4. Merasa sangat lelah
Diabetes Tipe 2 dapat berdampak pada tingkat energi seseorang dan menyebabkan mereka merasa sangat lelah atau lelah.
Kelelahan ini terjadi karena gula yang tidak cukup bergerak dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
5. Gangguan penglihatan
Kelebihan gula dalam darah dapat merusak pembuluh darah kecil di mata, yang dapat menyebabkan penglihatan kabur.
Gangguan penglihatan ini dapat terjadi pada satu atau kedua mata dan dapat datang dan pergi.
Jika seseorang tak mendapatkan perawatan optimal, maka kerusakan pembuluh darah ini bisa menjadi lebih parah, bahkan bisa menyebabkan hilangnya daya penglihatan.
6. Penyembuhan luka dan luka secara perlahan
Tingginya kadar gula dalam darah dapat merusak saraf dan pembuluh darah tubuh, yang dapat mengganggu sirkulasi darah.
Akibatnya, luka dan luka kecil pun dapat membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk pulih.
Penyembuhan luka yang lambat juga meningkatkan risiko infeksi.
7. Kesemutan, mati rasa, atau nyeri pada tangan atau kaki
Kadar gula darah yang tinggi dapat mempengaruhi sirkulasi darah dan merusak saraf tubuh.
Pada orang dengan diabetes tipe 2, ini dapat menyebabkan rasa sakit atau sensasi kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki.
Kondisi ini dikenal sebagai neuropati, dan dapat memburuk dari waktu ke waktu dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius jika seseorang tidak mendapatkan perawatan untuk diabetes mereka.
8. Bercak kulit gelap
Bercak kulit gelap yang terbentuk di lipatan leher, ketiak, atau selangkangan juga bisa menandakan risiko diabetes yang lebih tinggi.
Bercak ini mungkin terasa sangat lembut.
Kondisi kulit ini dikenal sebagai acanthosis nigricans.
9. Infeksi gatal dan ragi
Kelebihan gula dalam darah dan urin menyediakan makanan untuk ragi, yang dapat menyebabkan infeksi.
Infeksi ragi cenderung terjadi pada area kulit yang hangat dan lembab, seperti mulut, area genital, dan ketiak.
Daerah yang terkena biasanya gatal, tetapi seseorang mungkin juga mengalami sensasi seperti terbakar, kemerahan, dan pegal
Artikel ini telah tayang di Tribuncirebon.com dengan judul Sering Alami Jari Tangan Kesemutan? Bisa Jadi Tanda Penyakit Diabetes, Waspadai Juga Gejala Lainnya,