Berita Lhokseumawe

Suplai Air Bersih untuk 1.900 Pelanggan PDAM Lhokseumawe Terhenti, Dampak Segel WTP oleh Karyawan

Terhentinya suplai air PDAM ini menyusul penyegelan Water Treatment Plant (WTP) PDAM di Rancung Batuphat, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe

Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/ZAKI MUBARAK
Dialog antara pihak Pemko Lhokseumawe, dengan karyawan PDAM Ie Beusaree Rata, terkait penyegelan WTP di Rancung, Kecamatan Muara Satu, kota Lhokseumawe, Kamis (4/3/2021).  

Terhentinya suplai air PDAM ini menyusul penyegelan Water Treatment Plant (WTP) PDAM di Rancung Batuphat, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe oleh karyawan perusahaan daerah ini.

Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Suplai air bersih untuk 1.900 pelanggan PDAM Ie Beusaree Rata, Lhokseumawe di Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, terhenti total sejak Senin (1/3/2021). 

Terhentinya suplai air PDAM ini menyusul penyegelan Water Treatment Plant (WTP) PDAM di Rancung Batuphat, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe oleh karyawan perusahaan daerah ini.

Pasalnya, mereka menyegel WTP ini karena menuntut pembayaran gaji yang sudah 14 bulan menunggak alias tak dibayar.

Para pelanggan PDAM Ie Beusaree Rata di Kecamatan Muara Satu pun mengeluhkan atas kondisi ini. 

Karyawan PDAM Ie Beusare Rata, Iskandar, mengakui penyegelan WTP ini dilakukan sejumlah karyawan.

Salah satu alasannya karena gaji mereka terhitung sejak 1 Januari 2020 hingga 1 Februari 2021 belum dibayar. 

Baca juga: Pandemi Covid-19 belum Berakhir, Masyarakat Diimbau Tetap Disiplin Protkes

Iskandar mengatakan mereka  selain mogok kerja, juga menyegel Kantor WTP PDAM Ie Beusaree Rata di Rancung dengan cara kantor WTP ini ditutup dengan rantai besi. 

Para karyawan PDAM juga melayangkan surat berisi tuntutan yang harus dipenuhi. 

Di antaranya persoalan gaji yang belum dibayar, meminta persamaan tanpa ada perbedaan dalam kerja, dan

Dirut PDAM Ie Beusare Rata harus transparan. 

“Kami seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Karena dirut menyatakan tidak akan bayar gaji kami.

Dirut juga tidak transparan hingga membuka kantor lain di Kota Lhokseumawe,” ujar Iskandar saat pertemuan di ruangan rapat kantor WTP PDAM Ie Beusare Rata, kepada Serambinews.com, Kamis (4/3/2021).

Baca juga: Warga Korea Utara Dilanda Bencana Kelaparan Akibat Aturan Ketat Kim Jong Un Terkait Covid-19

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved