Internasional
Mantan Tahanan Iran, Kylie Moore-Gilbert Menggambarkan Penyiksaan Berat Selama Dalam Penjara
Mantan tahanan penjara Iran, Kylie Moore-Gilbert (33) menggambarkan kondisi saat dirinya dipenjara.
SERAMBINEWS.COM, CANBERRA - Mantan tahanan penjara Iran, Kylie Moore-Gilbert (33) menggambarkan kondisi saat dirinya dipenjara.
Akademisi Inggris-Australia itu dipenjara oleh Iran atas tuduhan mata-mata.
Dia mengungkapkan kondisinya di penjara Iran dalam sebuah wawancara televisi yang disiarkan pada Selasa (9/3/2021).
Dia mengaku mengalami penyiksaan psikologis selama lebih dari dua tahun di balik jeruji besi, seperti dilansir AP.
Baca juga: Akademisi Australia Kylie Moore-Gilbert Dipindahkan ke Penjara Teheran yang Terkenal Kejam
Kylie Moore-Gilbert kembali ke Australia pada November 2020 setelah menjalani 804 hari dari hukuman 10 tahun.
Dia dibebaskan dengan imbalan pembebasan tiga orang Iran yang ditahan di Thailand.
Dalam wawancara itu menjelaskan kondisinya dengan gamblang selama di penjara Iran, ini pernyataannya:
“Ini adalah ruang isolasi yang ekstrim yang dirancang untuk menghancurkanmu."
"Ini penyiksaan psikologis."
" Anda benar-benar gila dibuatnya."
"Ini sangat merusak kondisi tubuah."
"Saya akan mengatakan saya merasakan sakit fisik dari trauma psikologis yang saya alami di ruangan itu."
"Ini kotak 2 meter kali 2 meter, "kata Moore-Gilbert kepada Sky News.
“Ada beberapa saat di periode awal itu saya merasa hancur," tambahnya.
"Saya merasa jika saya harus menanggung hari lain seperti ini, Anda tahu, jika saya bisa, saya akan bunuh diri," ungkapnya.