Berita Luar Negeri
Melawan Pemberontakan Puluhan Tahun, Presiden Duterte Ambil Langkah Berani: Tumpas Semua Komunis
Awal bulan ini, Ia memerintahkan kepada polisi dan militer negera itu untuk melakukan operasi penumpasan pemberontak komunis.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Dari jumlah itu, enam orang tercatat di wilayah Rizal, dua di Batangas, dan satu di Cavite.
Sedangkan enam orang ditangkap, masing-masing tiga di Laguna dan Rizal.
Sembilan orang masih buron, dengan rincian delapan di Rizal dan satu di Batangas.
Melansir dari CCN Philippines, Selasa (9/3/2021), tidak disebutkan nama dan identitas mereka yang dibantai dan ditangkap dalam operasi ini.
Baca juga: Wapres Filipina Dituduh Sebar Hasutan untuk Gulingkan Presiden Duterte
Selain mengatakan polisi dan militer Filipina memiliki surat perintah penangkapan terhadap 18 orang terduga pemberontak komunis itu.
Namun, kata PNP, beberapa dari mereka menolak ditangkap dan memberikan perlawan, sehingga mengakibatkan kematian.
Polisi menambahkan bahwa, pihaknya menemukan bahan peledak dan berbagai macam senjata api dari tangan mereka.
Laporan Al Jazeera mengatakan, kelompok hak asasi Karapatan dan Partai Kabataan menolak klaim dari pemerintah tersebut.
Baca juga: Tegas! Presiden Filipina Duterte Pecat Duta Besar Usai Lakukan Kekerasan pada Pembantu Rumah Tangga
Mereka mengatakan orang-orang yang terbunuh telah dieksekusi dalam operasi penumpasan tersebut.
Emmanuel Asuncion, seorang pemimpin buruh di provinsi Cavite, termasuk di antara mereka yang tewas, kata federasi nelayan Pamalakaya dalam sebuah pernyataan.
UPLB Perspective, publikasi mahasiswa di University of Philippines, melaporkan bahwa dua orang penyelenggara perburuhan dan sepasang suami istri, tewas di provinsi Batangas.
Chai dan Ariel Evangelista, bersama dengan putra mereka yang berusia 10 tahun, hilang hanya beberapa jam sebelum mereka dikabarkan tewas.
Baca juga: Sering Kritik Presiden Duterte, Stasiun TV dan Radio di Filipina Diberedel Pemerintah
Keberadaan putra mereka masih belum diketahui hingga kini.
Karapatan mengatakan keluarga itu ditahan selama penggerebekan yang berlangsung pada dini hari, tetapi tidak menyebutkan siapa yang menahan mereka.
Di Provinsi Rizal, Karapatan juga mengonfirmasi dua orang tewas dalam operasi penumpasan itu.