Berita Luar Negeri

Pakar AS Sebut Covid-19 tidak akan Hilang, Begini Penjelasannya

Pakar kesehatan masyarakat AS memiliki jawabannya. Namun, sepertinya kita tidak akan menyukainya: Covid-19 tidak akan pernah berakhir

Editor: Muhammad Hadi
Sky News Youtube
Cuplikan Kondisi Rumah Sakit Italia, Pasien Covid-19 Mengenakan Helm Gelembung 

SERAMBINEWS.COM - Covid-19 telah membuat seluruh dunia kerepotan.

Korban virus corona pun berjatuhan di berbagai negara.

Berbagai sektor terganggu setelah Covid-19 pertama kali muncul di Kota Wuhan, China.

Tapi kapan pandemi ini akan berakhir?

Itulah pertanyaan di benak banyak orang setelah setahun hidup dengan pandemi Covid-19.

Pakar kesehatan masyarakat AS memiliki jawabannya. Namun, sepertinya kita tidak akan menyukainya: Covid-19 tidak akan pernah berakhir. 

Baca juga: Beredar Video Abusyik Minta Maaf di Media Sosial, Sebelumnya Viral Virus Corona Senjata Biologis

Menurut para ahli, sekarang tampaknya Covid-19 siap untuk menjadi penyakit endemik, yakni penyakit yang selalu menjadi bagian dari lingkungan kita, apa pun yang kita lakukan.

"Kami telah diberi tahu bahwa virus ini akan hilang. Tetapi virus ini tidak akan hilang," kata Dr. William Schaffner, seorang profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Vanderbilt dan direktur medis dari Yayasan Nasional Untuk Penyakit Menular, kepada CBS News.

Dia menambahkan, "Kita perlu mengendalikannya. Kita perlu mengurangi dampaknya. Tapi itu akan mengganggu kita di masa mendatang. Dan maksud saya, selama bertahun-tahun."

Menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Covid-19 sebagai pandemi pada 11 Maret 2020.

Baca juga: Harga Emas Turun, Berikut Daftar Lengkap Harga Emas Hari Ini Sabtu 13 Maret 2021

Setahun kemudian, virus tersebut telah menginfeksi 118 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 2,6 juta, termasuk lebih dari 530.000 orang Amerika.

Pada saat yang sama, beberapa vaksin Covid-19 yang efektif dikembangkan dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kini, vaksin Covid-19 telah diberikan kepada hampir 330 juta orang di seluruh dunia.

Tetapi para peneliti mengatakan, tidak ada rekam jejak penyakit menular yang benar-benar diberantas, dan segala sesuatu tentang Covid-19 menunjukkan bahwa itu tidak akan berbeda.

"Mikroba yang lebih menular, semakin sulit dikendalikan," kata Dr. Tom Frieden, CEO Resolve To Save Lives dan mantan direktur CDC, kepada CBS News. 

Baca juga: VIRAL Tentara Berbadan Kekar Ketakutan Saat Disuntik Vaksin Covid-19 Hingga Ditenangkan Rekannya

Halaman
123
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved