Berita Luar Negeri
Pakar AS Sebut Covid-19 tidak akan Hilang, Begini Penjelasannya
Pakar kesehatan masyarakat AS memiliki jawabannya. Namun, sepertinya kita tidak akan menyukainya: Covid-19 tidak akan pernah berakhir
"Covid sangat menantang untuk dikendalikan, dan varian baru menunjukkan bahwa kita mungkin akan memainkan semacam permainan kucing dan tikus," tambahnya.
Sebelum mewabahnya Covid-19, masyarakat sudah terbiasa hidup dengan penyakit endemik.
Flu adalah salah satu contohnya. Campak adalah contoh lainnya.
Keduanya terus menyebar dan membunuh orang setiap tahun meskipun telah divaksinasi dan ditahan selama beberapa dekade.
Bahkan virus penyebab Covid-19 hanyalah jenis baru dari virus corona.
Virus corona lain telah lama beredar dan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan flu biasa.
Baca juga: VIDEO - VIRAL Merasa Sakit Swab Tes, Pemuda Ini Lari Terbirit-Birit ke Hutan Sampai Dikejar Petugas
Covid-19 sendiri sudah mengalami mutasi yang membuatnya semakin menular dan berpotensi mematikan.
Satu-satunya penyakit menular dalam sejarah modern yang harus dibasmi di seluruh dunia adalah cacar, yang dinyatakan WHO sudah diberantas pada 1980.
Tapi itu hampir 200 tahun setelah pembuatan vaksin cacar pertama.
Cacar juga menyebar relatif lambat, dan orang yang mengidapnya mengembangkan ruam khas, membuat penyakit lebih mudah untuk diidentifikasi dan dikendalikan.
Sementara itu, virus corona baru sangat menular sekaligus menyebabkan banyak infeksi tanpa gejala.
Anda tidak dapat melihat seseorang dan mengetahui apakah mereka terkena virus.
Baca juga: Banyak Warga Rusia Percaya Covid-19 Adalah Senjata Biologis
Covid-19 juga terbukti menyebar ke hewan serta manusia, dengan infeksi dikonfirmasi pada harimau, gorila, kera, cerpelai, kucing dan anjing.
Para ilmuwan mengatakan semua ini membuat virus pada dasarnya tidak mungkin dikendalikan.
"Sangat tidak realistis untuk berpikir bahwa kita dapat menghilangkan virus dari populasi manusia dan dari reservoir alaminya," kata Dr. Anita McElroy dari Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh kepada CBS News.
Baca juga: Cara Mendaftar SIM secara Online, Pendaftaran SIM Baru dan Perpanjangan SIM