Potret Pendidikan di Pulo Aceh: Miris, Satu Sekolah Serempak Menjawab tak Ingin Kuliah
Selain faktor malasnya para guru PNS masuk sekolah, juga disebabkan oleh rendahnya minat para siswa dan orang tua siswa.
“Semua siswa berpotensi besar melanjutkan kuliah. Cuma minat siswa untuk sekolah rendah, kesadaran orang tua juga rendah,” ungkap Mufty.
Ternyata, persoalan pendidikan di Pulo Aceh memang tidaklah sederhana.
Baca juga: Ambulans Laut Harus Sepaket dengan Subsidi Operasionalnya
Baca juga: Berikut Jeda Waktu yang Tepat Antara Makan Malam dan Tidur, Juga Aktivitas yang Cocok Sebelum Tidur
Baca juga: Perceraian Meningkat Selama Pandemi, Ekonomi Jadi Penyebab, Psikolog & Komnas Perempuan Beri Solusi
Selain faktor malasnya para guru PNS masuk sekolah, juga disebabkan oleh rendahnya minat para siswa dan orang tua siswa.
Menurut Syech Fadhil, akar permasalahan ini sebenarnya ada pada komitmen, perhatian dan kepedulian pemerintah setempat.
“Pemerintah harus memastikan para guru hadir ke sekolah melaksanakan tanggung jawabnya, serta memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya pendidikan,” ujar senator asal Aceh ini.
Selain itu, sambung Syech Fadhil, masyarakat Pulo Aceh juga memerlukan contoh atau bukti nyata tentang arti pentingnya pendidikan, dan sepertinya contoh itu yang belum ditemukan.
Warga melihat banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak bekerja dan akhirnya pulang kampung untuk melaut.
“Alhamdulillah Sekda Aceh Besar yang dilantik kemarin kabarnya merupakan warga Pulo Aceh,”

“Semoga ini bisa menjadi contoh sekaligus memberi perubahan bagi pendidikan di Pulo Aceh ke depan,” harap Syech Fadhil.
Warga Pulo Aceh, Muhajir, mengakui jika selama ini perhatian pemerintah dan politisi terhadap Pulo Aceh memang sangat rendah.
Namun ia tak menyalahkan siapapun, karena Pulo Aceh memang bukanlah tempat yang menguntungkan secara politis.
“Karena secara matematika-nya, penduduk kita memang minim.”
“Politisi biasanya lebih memilih datang ke tempat yang ramai penduduk demi memperoleh dukungan suara,” kata dia.
Jika benar itu yang menjadi patokan, bisa dipastikan Pulo Aceh ke depan tak akan banyak berubah.
Pulo Aceh akan selalu menjadi potret buram di tengah pesatnya kemajuan pendidikan di Kota Banda Aceh, Aceh Besar, dan Sabang.(*)
Baca juga: Prabowo akan Rekrut 25 Ribu Anggota Komponen Cadangan, Syaratnya Berusia 18 hingga 35 Tahun
Baca juga: VIDEO Remaja Ini Rela Nyelam dan Berkumur Pakai Air Septic Tank
Baca juga: Biaya Perpanjangan SIM, Mulai Rp 30 Ribu Sampai Rp 200 Ribuan, ini Rinciannya