Kudeta Militer

Lagi, Militer Myanmar Tembak Mati Tujuh Demonstran

Hingga saat ini, hampir 90 orang telah terbunuh oleh pasukan junta militer, dengan lebih dari 2.000 orang ditahan di seluruh Myanmar.

Editor: Taufik Hidayat
AFP/STR
Para demonstrasn bereaksi saat gas air mata ditembakkan oleh polisi anti huru hara selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, Senin (8/3/2021) 

SERAMBINEWS.COM, YANGON - Tujuh orang demonstran kembali dilaporkan telah ditembak oleh pasukan keamanan rezim junta militer Myanmar pada hari Minggu (14/3/2021).

Enam dari mereka tewas di ibukota komersial kota Yangon, menurut saksi mata dan laporan media lokal.

“Tiga orang ditembak di kepala oleh tentara. Orang keempat yang terluka meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit,” kata Zay Phyo, salah satu pemimpin demonstrasi di Hlaing Thar Yar, kota terpadat di Yangon.

Ada banyak pasukan keamanan di sekitar lokasi protes di daerah itu sejak Minggu pagi.

Beberapa orang lagi terluka ketika pasukan menembakkan gas air mata, granat kejut, peluru karet, dan peluru tajam dalam upaya untuk membubarkan kerumunan dan menghilangkan barikade darurat yang dipasang oleh warga sipil di jalan utama di daerah tersebut.

"Kami telah mengantisipasi tindakan keras seperti itu dan telah bersiap untuk membela diri kami sendiri sebanyak yang kami bisa," kata Phyo, menekankan bahwa pengunjuk rasa masih menahan diri.

Seorang petugas dari penyelamat demonstran mengatakan setidaknya tiga mayat diambil dari daerah tersebut.

"Kami telah melihat beberapa orang dengan luka tembak, jadi jumlah kematian sangat mungkin meningkat," kata petugas itu kepada Anadolu Agency melalui telepon.

Baca juga: Dua Pendemo AntiKudeta Militer Tewas Ditembak Polisi Myanmar

Baca juga: Myanmar: Krisis Politik, Rohingya, dan Hubungannya dengan China

Baca juga: Mahasiswa di Lhokseumawe Gelar Aksi Solidaritas untuk Perjuangan Demokrasi Myanmar

Baca juga: Ini Delapan Poin Tuntutan dalam Aksi Solidaritas untuk Perjuangan Demokrasi Myanmar di Lhokseumawe

Foto yang beredar di media sosial menunjukkan setidaknya lima truk penuh dengan pasukan melintasi jembatan menuju Hlaing Thar Yar, dengan asap hitam terlihat di kejauhan.

Seorang saksi mata di kota Insein, yang terletak di sebelah Hlaing Thar Yar, mengatakan pasukan menghancurkan barikade darurat yang dipasang oleh pengunjuk rasa dan membakar ban saat mereka melewati daerah itu.

The Irrawaddy, situs berita lokal terkemuka, melaporkan bahwa dua orang lagi tewas di kota Twantae Yangon.

Seorang lain tewas setelah ditembak di kepala di kota Pyay, sebuah kota di Myanmar tengah, menurut kantor berita tersebut.

Demonstrasi menentang terus berlangsung di seluruh Myanmar menentang kudeta oleh kelompok militer pada 1 Februari.

Hampir 90 orang telah terbunuh oleh pasukan sejauh ini, dengan lebih dari 2.000 orang ditahan di seluruh negara itu.

Baca juga: Saat Khabib Nurmagomedov Kelewat Brutal, Terus Hajar Lawan Walau Sudah Terkapar

Baca juga: Mike Tyson Sangat Sumringah, Ternyata Kemampuannya Masih belum Sirna

Baca juga: Gagal di Liga Inggris, Liverpool Bermimpi Jadi Juara Liga Champions

Baca juga: Isu Kepindahan Cristiano Ronaldo Kian Santer, Sang Megabintang Mau Pindah ke Klub Besar Ini

Dalam pidato video di media sosial pada Sabtu 13/3/2021) malam, Mann Win Khaing Than, seorang anggota senior partai Penasihat Negara Aung San Suu Kyi yang digulingkan, mendesak warga Myanmar untuk melanjutkan perlawanan mereka terhadap junta militer.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved